Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendiskripsikan:
1) Perencanaan pembelajaran tajwid; 2) Langkah-langkah penerapan metode
Asy-Syafi’i; 3) Kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran tajwid; 4) Upaya
yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam pembelajaran tajwid.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif. Sumber data terdiri dari sumber data primer dan sekunder, yakni:
1) Sumber data primer adalah ustadzah dan santriwati mustawa 1 program I’dad
Lughowi; 2) Sumber data sekunder adalah dokumentasi serta Instagram dan
Website yang dapat di akses melalui media sosial. Data-data tersebut diperoleh
dengan menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara dan
dokumentasi. Alat-alat pengumpulan data berupa pedoman observasi, wawancara,
buku catatan dan alat rekam (handphone). Adapun teknik analisis data yang peneliti
gunakan yaitu analisis model Miles dan Huberman dengan tahapan: yaitu
pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan/verifikasi. Kemudian teknik pemeriksaan keabsahan data, yaitu
triangulasi sumber dan member check.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) Perencanaan
pembelajaran tajwid di Ma’had Al-Ayman Pontianak berbeda dengan perencanaan
pembelajaran pendidikan formal, materi pelajaran direncanakan mengiukuti
tahapan yang ada di buku tajwid metode Asy-Syafi’i; 2) Langkah-langkah
penerapan metode Asy-Syafi’i terdiri dari kegiatan pembuka, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup. 3) Kendala yang dihadapi dalam pembelajaran tajwid pada
santriwati mustawa 1 program I’dad Lughowi di Ma’had Al-Ayman Pontianak
yaitu kemampuan awal santriawati yang berbeda-beda, santriwati yang tidak
konsisten hadir dan kurang disiplin, dan waktu belajar di Ma’had yang terbatas.
4) Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam pembelajaran tajwid pada
santriwati mustawa 1 program I’dad Lughowi di Ma’had Al-Ayman Pontianak
yaitu dengan memberikan pelajaran sesuai dengan kemampuan awal yang dimiliki
santriwati, memberikan motivasi dan santriwati menyediakan waktu untuk belajar
di rumah.