Abstract:
Tujuan penelitian untuk mengetahui: Pertama, kondisi buta huruf
Al-Qur’an pada santri baru. Kedua, santri baru yang mengalami kesulitan
belajar Al-Qur’an. Ketiga, penyebab buta huruf Al-Qur’an. Keempat,
pemberantasan buta huruf Al-Qur’an. Kelima, kondisi Rumah Tahfidz
Markazul Quran. Keenam, hasil pemberantasan buta huruf Al-Qur’an di
Rumah Tahfidz Markazul Al-Qur’an Pontianak Kota.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan desain
penelitian grounded theory. Sumber data penelitian ini terdiri dari sumber
primer yaitu kyai, ustadz, ustazah, relawan dan santri serta sumber data
sekunder yaitu dokumen tertulis, foto, maupun rekaman audio, visual dan
audio visual (video). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi langsung partisipan, wawancara semi terstruktur, dan studi
dokumen. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan: open coding,
axial coding dan selective coding.
Berdasarkan analisis data dalam penelitian ini didapatkan hasil
sebagai berikut: 1) Kondisi buta huruf Al-Qur’an pada santri baru
memiliki 3 indikator kemampuan yaitu: a) Bisa menyambung huruf namun
belum sesuai dengan huruf dan tajwidnya. b) Santri yang sudah mengenal
namun sulit untuk membedakan antara huruf yang bunyinya sama. c) Buta
huruf Al-Qur’an, tidak bisa mengenal huruf Al-Qur’an 2) Santri baru yang
mengalami kesulitan belajar Al-Qur’an ada 3 santri laki-laki dan 11
perempuan. 3) Penyebab buta huruf Al-Qur’an antara lain: malu, tidak
punya waktu, terlalu muda, penggunaan alat elektronik dan lingkungan. 4)
Pemberantasan buta huruf dalam rangka untuk mempelajari Al-Qur’an
mencakup komponen tujuan, strategi, metode, langkah-langkah dan pihakpihak terlibat. 5) Kondisi di Rumah Tahfidz Markazul Quran Pontianak
Kota yang mempengaruhi pemberantasan buta huruf Al-Qur’an salah
satunya adalah lingkungan, sebab ketika berada di lingkungan yang
memiliki minat dan motivasi yang rendah untuk belajar Al-Qur’an, maka
minat belajar sangat kecil. 6) Hasil pemberantasan buta huruf dari Iqra
persentase keberhasilannya di atas 90 % karena hampir semua berhasil
menggunakan metode tersebut. Untuk hasil tahsin mayoritas berhasil
tetapi ada yang cepat dan ada yang lambat tergantung dari kemampuan
santri tersebut lagi. Sedangkan untuk tahfidznya sedikit lebih lambat,
karena setoran hafalan santri Rumah Tahfidz Markazul Quran diinginkan
benar-benar bagus.