Abstract:
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) Ketenangan jiwa menurut Imam
al-Qurt}ubi dalam tafsir Al Jami’ Li Ah|ka>m Al-Qur’a>n dan Buya Hamka
dalam tafsir Al-Azhar pada Q.S. Al-Fajr [89]; 27-30 dan Q.S. Ar-Ra’d}u> [13]:
28, (2) Mengetahui persamaan dan perbedaan ketenangan jiwa menurut Imam
al-Qurt}ubi dalam tafsir Al Jami’ Li Ah|ka>m Al-Qur’a>n dan Buya Hamka
dalam tafsir Al-Azhar pada Al-Fajr [89]: 27-30 dan Q.S. Ar-Ra’d}u > [13]: 28
dan (3) Apa latarbelakang terjadinya persamaan dan perbedaan perspektif
ketenangan jiwa menurut Imam Al-Qurt}ubi dalam tafsir Al-Jami’ Li Ah|ka>m
Al-Qur’a>n dan Buya Hamka dalam tafsir Al-Azhar pada Q.S. Al-Fajr [89];
27-30 dan Q.S. Ar-Ra’d}u> [13]: 28.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang
bersifat kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Sumber data yang
digunakan pada penelitian ini ialah kitab tafsir al-ja>mi’ li Ah}ka>m al-Qur’a>n
dan tafsir Al-Azhar serta buku, skripsi, jurnal, artikel yang berkaitan dengan
ketenangan jiwa. Adapun teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan
metode komparatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketenangan jiwa menurut Imam Al-
Qurt}ubi dalam Tafsir Al Jami’ Li Ah}ka>m Al-Qur’a>n pada Q.S. Al-Fajr [89]:
27 adalah ikhlas, iman, tawakal, yakin, tenang, zikir. Adapun contoh manusia
yang mendapatkan ketenangan jiwa adalah Abu> Bakar as}-S}iddik R.a, Us}man
bin Affan R.a, Ibn Abbas R.a, Khubaib bin Ady R.a, Hamzah R.a . Dan pada
Q.S. Ar-Ra’du > [13]: 28 iman, mengingat janji Allah SWT, keadilan Allah
SWT, mentauhidkan Allah SWT. Sementara itu ketenangan jiwa menurut
Buya Hamka dalam tafsir Al-Azhar pada Q.S. Al-Fajr [89]: 27 adalah iman,
tawakal, yakin, tenang, zikir, syukur, sabar. Dan pada Q.S. Ar-Ra’du > [13]: 28
adalah iman, zikir, nafsul amma>rah bissu’, nafsul lawwa>mah, nafsul
mut}mainnah .