Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pembelajaran Akidah Akhlak di
MTs Sirajul Ulum yang berlangsung kurang efektif, semenjak adanya
pandemi Covid-19. Terdapat dua siswa yang belum memiliki android setiap
kelasnya, membuat pembelajaran Akidah Akhlak kurang dilaksanakan
secara menyeluruh. Guru Akidah Akhlak yang sulit berinteraksi dengan
siswa, membuat tujuan pembelajaran Akidah Akhlak belum dapat dicapai.
Sikap tanggung jawab siswa juga semakin menurun. Bahkan, sering kurang
memperdulikan tugas, maupun penjelasan dari guru. Hal ini, mengakibatkan
sulitnya mengimplementasikan siswa yang berakhlakul karimah, sesuai
dengan ajaran Islam. Jika hal ini dibiarkan, tentu akan berpengaruh terhadap
perkembangan generasi bangsa Indonesia, dan kemajuan dalam dunia
pendidikan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu
peneliti sebagai instrumen pengumpulan data untuk melakukan pengamatan
secara langsung kepada individu yang berhubungan dengan topik tersebut.
Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu guru Akidah Akhlak kelas
VII, VII dan IX, serta dua siswa yang memiliki masalah dalam
pembelajaran Akidah Akhlak dari setiap kelas.
Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan, yaitu observasi,
wawancara mendalam dan dokumentasi, serta alat pengumpulan data berupa
pedoman observasi, pedoman wawancara, buku catatan dan alat rekam
(handphone). Adapun teknik analisis data yang peneliti gunakan yaitu
model Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, data display dan
kesimpulan/ verifikasi. Sedangkan, teknik pemeriksaan keabsahan data,
yaitu triangulasi sumber dan member check.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa problematika yang
dihadapi dalam pembelajaran Akidah Akhlak pada masa pandemi Covid-19
yaitu belum memiliki kepedulian dalam pembelajaran Akidah Akhlak,
kesulitan guru Akidah Akhlak dalam berinteraksi, motivasi siswa menurun,
belum bertanggung jawab dalam pengerjaan tugas, materi Akidah Akhlak
kurang menarik, kurang menghargai guru, sulitnya mengimplementasikan
ajaran Akidah Akhlak, serta sarana dan prasarana yang kurang memadai.
Upaya yang dilakukan oleh guru, yaitu dengan melakukan pendekatan,
mengubah strategi pembelajaran Akidah Akhlak, memberi motivasi belajar,
membuat tata tertib, memberikan toleransi, dan hukuman. Sedangkan, upaya
yang dilakukan siswa, yaitu dengan bekerjasama dan mencari alternatif lain
untuk mendapatkan informasi sekolah.