Abstract:
Latar belakang penelitian ini merupakan kajian tentang tradisi Bejopai
masyarakat Desa Meta Bersatu Kecamatan Sayan Kabupaten Melawi dilihat dari
perspektif Pendidikan Islam. Historisitas munculnya tradisi Bejopai sangat
berhubungan erat dan memiliki keterkaitan antara masa lalu dan masa kini,
sehingga Islam sebagai agama Rahmatanlil’alamin memandang tradisi adalah suatu
realitas budaya yang harus diperhatikan keberlangsungannya. Peran Islam melalui
pendidikan Islam khususnya dapat memberikan kesadaran bagi masyarakat untuk
selalu menjaga, memelihara dan melestarikan tradisi lokal yang menjadi
kebanggaan secara turun temurun. Atas dasar kesadaran tersebut maka, dapat
mengaplikasikan nilai-nilai Pendidikan Islam dalam khazanah budaya bangsa
khususnya dalam tradisi Bejopai agar tetap terjaga kelestariannya.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tradisi Bejopai pada
masyarakat Desa Meta Bersatu, yang dianalisis berdasarkan perspektif pendidikan
Islam. Secara khusus penelitian ini berfokus untuk membahas tiga hal yaitu 1) untuk
mengetahui historisitas munculnya tradisi Bejopai pada masyarakat di Desa Meta
Bersatu Kecamatan Sayan Kabupaten Melawi. 2) untuk mengetahui rangkaian
pelaksanaan tradisi Bejopai di Desa Meta Bersatu Kecamatan Sayan Kabupaten
Melawi. 3) untuk mengetahui aktivitas dari tradisi Bejopai di Desa Meta Bersatu
Kecamatan Sayan Kabupaten Melawi yang mencerminkan nilai-nilai pendidikan
Islam. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam dan
dokumentasi. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data atau display
dan verifikasi data (penarikan kesimpulan). Teknik pemeriksaan keabsahan data
yaitu dengan cara member chek dan triangulasi data.
Kesimpulan penelitian ini yaitu: 1) Historisitas tradisi Bejopai terjadi pada
tahun 1925 saat krisis berupa bahan pokok makanan, sehingga masyarakat sepakat
untuk menanam padi yang dapat bertahan lama disimpan untuk satu tahun kedepan.
2) Rangkaian proses pelaksanaan dalam tradisi Bejopai meliputi Nobas (nebas),
Nungkon Uma (bakar lahan), Nugal (menanam padi), Mabau (mencabut rumput)
dan diakhiri dengan Manyi (panen raya). 3) Aktivitas tradisi Bejopai yang
mencerminkan nilai-nilai pendidikan Islam yaitu, nilai aqidah dan nilai akhlak,
aspeknya yaitu nilai gotong-royong, nilai kebersamaan, nilai kerja keras dan nilai
kegigihan pada Nobas (menebas), nilai gotong-royong dan sikap kehati-hatian pada
Nungkon Uma (bakar lahan), nilai Ibadah dan nilai akhlak, aspeknya nilai gotong-
royong, nilai sabar, nilai ketelitian dan nilai silahturahmi pada Nugal (menanam
padi), nilai efisien pada Mabau (mencabut rumput), dan nilai ibadah dan nilai
akhlak, aspeknya nilai gotong royong, toleransi, kebersamaan, dan nilai sabar pada
Manyi (panen raya).