Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya masyarakat yang hanya sebatas
melaksanakan tradisi Belarak tanpa mengetahui nilai pendidikan Islam yang
terkandung dalam tradisi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1) Proses pelaksanaan tradisi Belarak pada masyarakat Melayu Sambas di Desa
Sungai Toman Kecamatan Salatiga Kabupaten Sambas. 2) Nilai-nilai pendidikan
Islam yang terkandung dalam tradisi Belarak pada masyarakat Melayu Sambas di
Desa Sungai Toman Kecamatan Salatiga Kabupaten Sambas. 3) Cara masyarakat
Melayu di Desa Sungai Toman Kecamatan Salatiga Kabupaten Sambas dalam
mewariskan tradisi Belarak kepada generasi muda.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan metode etnografi.
Sumber data dalam penelitian ini yaitu tokoh agama, tokoh adat dan dua orang
tokoh masyarakat. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah
wawancara, observasi, dan dokumentasi sedangkan alat pengumpulan datanya
berupa lembar observasi, pedoman wawancara dan alat rekam (handphone).
Simpulan dari hasil penelitian ini adalah: 1) Proses pelaksanaan tradisi
Belarak yaitu yaitu a) Membuat pelaminan pengantin, b) Menyiapkan tempat
untuk berhias, c) Kedua mempelai pengantin menuju tempat berhias, d) Jika
rombongan Belarak telah hadir semua dan proses berhias juga sudah selesai maka
tradisi Belarak akan dilaksanakan, e) Kedua mempelai pengantin akan di arak dari
tempat berhias menuju pelaminan, f) Tamu undangan yang mengikuti Belarak
akan dipersilahkan memasuki ruangan yang telah disediakan, g) Kedua mempelai
pengantin dibacakan doa oleh Pak Labay, h) Kedua mempelai mencicipi nasi
adab, i) Semua tamu undangan yang hadir akan persillahkan untuk menikmati
hidangan makanan, j) Kedua mempelai pengantin bersalam-salaman dengan
seluruh tamu undangan yang hadir. 2) Nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi
Belarak yaitu a) Nilai-nilai pendidikan akhlak seperti tolong menolong, sedekah,
membina persaudaraan dan memuliakan tamu. b) Nilai-nilai pendidikan akidah
yaitu berdoa kepada Allah Swt dan c) Nilai pendidikan ibadah yaitu melantunkan
ayat-ayat Al-Qur’an atau tahlilan. 3) Cara pewarisan tradisi Belarak yaitu a)
Mengajak para anak muda berpartisipasi dalam kegiatan, b) Menghilangkan
kebisaan-kebiasaan yang menyimpang dalam acara Belarak dan menjaga
kebiasaan-kebiasaan yang sesuai ajaran Islam, c) Mengadakan acara Belarak
dalam kegiatan lain seperti khataman, sunatan dan penyambutan, d) Tetap
melaksanakan acara Belarak dalam acara pernikahan, e) Menanamkan sikap cinta
akan tradisi dengan cara mengajak para anak muda ikut dan berperan dalam
kegiatan.