Abstract:
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis
fenomenologi. Adapun sumber data primer penelitian ini yaitu guru mata
pelajaran Aqidah Akhlak kelas VIII dan peserta didik kelas VIII. Sedangkan
sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu berupa dokumen pendukung
pembelajaran yaitu RPP. Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumen. Teknik analisis
data yang digunakan yaitu model Miles dan Huberman. Teknik pengujian
keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi dan member check.
Berdasarkan analisis data, maka peneliti menyimpulkan bahwa: 1)
Perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru Aqidah Akhlak pada masa
pandemi sama dengan perencanaan pembelajaran pada umumnya; 2) Dalam
pelaksanaan pembelajaran Aqidah Akhlak pada masa pandemi di kelas VIII MTs
Islamiyah Pontianak yaitu dilakukan melalui media komunikasi whatsapp group
untuk mengirim materi pembelajaran dan tugas, serta ada juga pelaksanaan
pembelajaran secara luring (tatap muka) yang dilakukan di sekolah seperti
pembelajaran tatap muka pada umumnya yaitu dengan langkah pelaksanaan
pembelajaran seperti, kegiatan pendahuluan, inti dan kegiatan akhir pembelajaran
dengan waktu terbatas; 3) Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
pembelajaran Aqidah Akhlak di kelas VIII pada masa pandemi yaitu berupa
kendala yang dihadapi guru adalah sulit menjangkau seluruh peserta didik karena
keterbatasan waktu yang diberikan oleh sekolah untuk belajar, masih
menggunakan metode pembelajaran klasikal pada pembelajaran luring (tatap
muka), dan kendala peserta didik adalah keterbatasan teknologi seperti handphone
atau komputer untuk peserta didik mengakses materi pelajaran dan tugas yang
diberikan guru melalui media komunikasi whatsapp group, dan peserta didik
kurang serius dalam mengikuti pembelajaran sehingga kurang memahami
pelajaran yang diberikan guru; 4) Upaya guru untuk mengatasi kendala yang
dihadapi peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran pada masa pandemi yaitu
dengan diadakannya pembelajaran luring (tatap muka) secara bergiliran dengan
waktu terbatas, dan menjalin hubungan baik dengan orang tua peserta didik.