Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangin oleh upaya peneliti untuk mencari dan meneliti
nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi Narup. Masyarakat hanya melaksanakan
tradisi Narup tetapi sebagian juga belum mengetahui nilai-nilai Pendidikan Islam yang
terkandung tiap prosesinya. Secara umum fokus penelitian ini dijabarkan dalam bentuk
pertanyaan penelitian sebagai berikut:1) Bagaimana prosedur tradisi Narup? 2)
Bagaimana unsur dan nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam tradisi
Narup?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian etnografi
dan metode deskriptif. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data
yakni: observasi partisipan, wawancara semistruktur, dan dokumentasi. Teknik analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Miles dan Huberman yaitu reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sumber data dalam penelitian ini
adalah tokoh agama, tokoh adat, dan masyarakat yang melaksanakan tradisi Narup.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tradisi Narup berasal dari kata ف َّيَتَعَر - ف
َّتَعَر
yang artinya mengenal atau telah mengenal. Tradisi Narup merupakan kebiasaan
masyarakat melayu pada saat upacara pernikahan dan harus menggunakan majelis
Walimatul Ursy berupa acara adat atau ritual adat dengan membaca Zikir Nazam dan
Zikir Al-Barzanji dalam suatu tempat yang disebut dengan Tarup yang digunakan untuk
menampung tamu undangan, keluarga, kerabat dan masyarakat sekitar dan
mendengarkan pemberitahuan tuan hajatan bahwa anak mereka sedang melangsungkan
pernikahan. Prosedur tradisi Narup memiliki 4 tahap, 1) Pra, membangun Tarup dan
Bemeteng, 2) Kegiatan awal, kata sambutan, 3) Kegiatan inti, Serakalan dan Doa, 4)
Kegiatan akhir, Saprahan dan merobohkan Tarup. Adapun unsur nilai-nilai pendidikan
Islam yang terkandung dalam tradisi Narup adalah :1) Unsur Aqidah yaitu nilai
musawah pada kebersamaan masyarakat tolong-menolong tiap prosesi tradisi Narup,
nilai musyawarah pada masyarakat membagi tugas kerja dari seksi panitia dan petugas
saat prosesi tradisi Narup 2) Unsur Ibadah yaitu nilai ikhlas pada masyarakat bekerja
dari merencanakan, membangun, dan merobohkan Tarup tanpa paksaan dan
mengungkit diupah, nilai tawakal saat tidak menyewa pawang hujan bagi kelancaran
selama acara pernikahan dan menyerahkan hasil kerja kepada Allah. 3)Unsur Akhlak
yaitu, nilai gotong royong saat bekerja dari merencanakan sampai merobohkan Tarup,
nilai kepedulian pada sapaan khas suku Melayu diantara mereka, nilai tanggung jawab
kesungguhan menerima amanah sesuai acuan kerja, nilai pemurah saat memberikan
batang kelapa untuk alas pondasi Narup dan NgantarPakatan, nilai jujur membayar
sewa alat dan bahan Tarup, nilai disiplin tampak pada kedisiplinan tempat dan waktu
sesuai kesepakatan agenda kegiatan yang telah direncanakan.