Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tidak ketersediaan lembaga pendidikan
di lokasi (barak) pengungsian etnis Madura Eksodus tragedi kerusuhan dengan etnis
Dayak di Ngabang dan Sambas (1997-1999). Sejumlah tokoh asal Madura merintis
berdirinya madrasah Ash-Sholihiyyah di lokasi tersebut. Di samping itu lembaga
ini juga berdiri di tengah masyarakat non muslim. Meskipun berdiri di lokasi yang
relatif tidak kondusif madrasah ini tumbuh dan berkembang secara signifikan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Sejarah Berdirinya
Madrasah Tsanawiyah Ash-Sholihiyyah Desa Moton Tinggi Kecamatan Anjongan
Kabupaten Mempawah (2003-2018)? (2) Sejarah Perkembangan Madrasah
Tsanawiyah Ash-Sholihiyyah Desa Moton Tinggi Kecamatan Anjongan Kabupaten
Mempawah (2003-2018)? (3) Faktor Pendukung Madrasah Tsanawiyah Ash-
Sholihiyyah Desa Moton Tinggi Kecamatan Anjongan Kabupaten Mempawah
(2003-2018)? (4) Faktor Penghambat Madrasah Tsanawiyah Ash-Sholihiyyah Desa
Moton Tinggi Kecamatan Anjongan Kabupaten Mempawah (2003-2018)?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode sejarah.
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik Obsevasi, wawancara dan
dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi dan member check.
Sementara itu, teknik analisis data menggunakan teknik koroborasi.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Madrasah Tsanawiyah Ash-
Sholihiyyah didirikan pada tahun 2003 sekaligus tahun diresmikannya, dengan
dilatarbelakangi dimana lokasi madrasah tersebut merupakan kumpulan
masyarakat pengungsi korban kerusuhan antara suku Dayak dan Madura. Banyak
yanga ikut terlibat membantu pendirian Yayasan tersebut. (2) Perkembangan
Madrasah Tsanawiyah Ash-Sholihiyyah yaitu meliputi: sarana dan prasarana
diantaranya bertambah ruang kelas, kantor, musholah, wc, dan kantin. Tenaga
pendidik bertambah menjadi 13 guru, peserta didik bertambah menjadi 81 siswa,
serta prestasi yang telah diraih oleh peserta didik diantaranya cerdas cermat, busana
muslim, pidato, tahfidul Quran. Dari kurikulum KBK dan hingga sekarang sudah
menggunakan Kurikulum 2013 yang telah ditetapkan, kelembagaan telah
terakreditasi (3) Faktor pendukung perkembangan Madrasah Ash-Sholihiyyah ini
dari dukungan masyarakat yaitu menyekolahkan anaknya, bantuan pemerintah
berupa dana bos dan bangunan sekolah sedangkan aset tanah milik sendiri tapi
diwakafkan untuk ponpes dan lembaga pendidikan. (4) Faktor penghambat
Madrasah Ash-Sholihiyyah ini adalah masyarakat yang tidak menyekolahkan
anaknya kelembaga agama, minimnya fasilitas diantaranya tidak ada perpustakaan,
ruangan lab, ruangan komputer dan pendanaan seperti lebih mengandalkan dari
dana BOS.