SEJARAH MADRASAH TSANAWIYAH ASH-SHOLIHIYYAH DESA MOTON TINGGI KECAMATAN ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH (2003-2018)

Show simple item record

dc.contributor.advisor ERWIN
dc.contributor.advisor MA'RUF
dc.contributor.author SUYANTI
dc.date.accessioned 2023-01-18T02:24:10Z
dc.date.available 2023-01-18T02:24:10Z
dc.date.issued 2019-12
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/2086
dc.description.abstract Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tidak ketersediaan lembaga pendidikan di lokasi (barak) pengungsian etnis Madura Eksodus tragedi kerusuhan dengan etnis Dayak di Ngabang dan Sambas (1997-1999). Sejumlah tokoh asal Madura merintis berdirinya madrasah Ash-Sholihiyyah di lokasi tersebut. Di samping itu lembaga ini juga berdiri di tengah masyarakat non muslim. Meskipun berdiri di lokasi yang relatif tidak kondusif madrasah ini tumbuh dan berkembang secara signifikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Sejarah Berdirinya Madrasah Tsanawiyah Ash-Sholihiyyah Desa Moton Tinggi Kecamatan Anjongan Kabupaten Mempawah (2003-2018)? (2) Sejarah Perkembangan Madrasah Tsanawiyah Ash-Sholihiyyah Desa Moton Tinggi Kecamatan Anjongan Kabupaten Mempawah (2003-2018)? (3) Faktor Pendukung Madrasah Tsanawiyah Ash- Sholihiyyah Desa Moton Tinggi Kecamatan Anjongan Kabupaten Mempawah (2003-2018)? (4) Faktor Penghambat Madrasah Tsanawiyah Ash-Sholihiyyah Desa Moton Tinggi Kecamatan Anjongan Kabupaten Mempawah (2003-2018)? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode sejarah. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik Obsevasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi dan member check. Sementara itu, teknik analisis data menggunakan teknik koroborasi. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Madrasah Tsanawiyah Ash- Sholihiyyah didirikan pada tahun 2003 sekaligus tahun diresmikannya, dengan dilatarbelakangi dimana lokasi madrasah tersebut merupakan kumpulan masyarakat pengungsi korban kerusuhan antara suku Dayak dan Madura. Banyak yanga ikut terlibat membantu pendirian Yayasan tersebut. (2) Perkembangan Madrasah Tsanawiyah Ash-Sholihiyyah yaitu meliputi: sarana dan prasarana diantaranya bertambah ruang kelas, kantor, musholah, wc, dan kantin. Tenaga pendidik bertambah menjadi 13 guru, peserta didik bertambah menjadi 81 siswa, serta prestasi yang telah diraih oleh peserta didik diantaranya cerdas cermat, busana muslim, pidato, tahfidul Quran. Dari kurikulum KBK dan hingga sekarang sudah menggunakan Kurikulum 2013 yang telah ditetapkan, kelembagaan telah terakreditasi (3) Faktor pendukung perkembangan Madrasah Ash-Sholihiyyah ini dari dukungan masyarakat yaitu menyekolahkan anaknya, bantuan pemerintah berupa dana bos dan bangunan sekolah sedangkan aset tanah milik sendiri tapi diwakafkan untuk ponpes dan lembaga pendidikan. (4) Faktor penghambat Madrasah Ash-Sholihiyyah ini adalah masyarakat yang tidak menyekolahkan anaknya kelembaga agama, minimnya fasilitas diantaranya tidak ada perpustakaan, ruangan lab, ruangan komputer dan pendanaan seperti lebih mengandalkan dari dana BOS. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN PONTIANAK en_US
dc.subject Sejarah en_US
dc.subject Madrasah Tsanawiyah Ash-Sholihiyyah en_US
dc.subject Moton Tinggi Anjongan en_US
dc.title SEJARAH MADRASAH TSANAWIYAH ASH-SHOLIHIYYAH DESA MOTON TINGGI KECAMATAN ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH (2003-2018) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account