Abstract:
Seiring dengan berkembangnya zaman, kaum perempuan
banyak mengalami kemerosotan akhlak karena kurangnya figur
perempuan muslimah. Pada umumnya perempuan muslimah
memerlukan suri teladanan yang dapat menjadikan simbol
perempuan mulia.Karena minimnya pengetahuan tentang Al-Qur’an,
banyak kaum perempuan yang mengalami kemerosotan akhlak. Di
dalam Al-Qur’an banyak kisah yang menceritakan perempuan-
perempuan mulia dan juga nilai-nilai keteladanan, salah satunya
yaitu Maryam. Oleh karena itu dalam upaya memurnikan kembali
nilai-nilai yang terdapat dalam Al-Qur’an, yakni dengan cara
kembali pada ajaran Islam dan mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari seperti yang diajarkan dalam Al-Qur’an.
Berangkat dari latar belakang itulah, peneliti tertarik untuk meneliti
secara mendalam pendidikan keteladanan pada surah Maryam.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.
Berdasarkan tempat penelitiannya dapat digolongkan menjadi
penelitian kepustakaan atau library research. Sumber penelitian ini
terdiri dari sumber primer dan sumber sekunder, yaitu: 1) Sumber
primer adalah Surah Maryam; 2) Sumber sekunder berupa skripsi,
sumber pustaka, serta internet. Teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah teknik dokumentasi. Analisis data
melalui teknik analisis isi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kisah Maryam dalam
surah Maryam menceritakan tentang pertemuan Maryam dengan
Jibril yang membawa kabar bahwa Maryam akan memiliki seorang
anak, Maryam mengandung dan melahirkan sehingga mendapat
cemoohan dari kaummnya. Pendidikan keteladanan dalam surah
Maryam ayat 17-30 meliputi: 1). Taat beribadah, 2). menjaga
kehormatan, 3). tawakal, 4). sabar, 5). tidak putus asa, 6). sidiq, 7).
amanah, 8). tabligh, 9). fatanah.