Abstract:
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah: 1) Untuk mendeskripsikan
sejarah munculnya tradisi buang Telok Ke Ae’ ; 2) untuk mendeskripsikan tata cara
pelaksanaan tradisi Buang Telok Ke Ae’; 3). Untuk mendeskripsikan faktor yang
mempengaruhi sehingga tradisi Buang Telok Ke Ae’ masih tetap dilaksanakan; 4)
untuk mendeskripsikan pendapat masyarakat setempat terhadap tradisi Buang Telok
Ke Ae’; 5). Untuk mengidentifikasikan tinjauan pendidikan Islam terhadap tradisi
Buang Telok Ke Ae;
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
etnografi dan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan
yakni: 1). Observasi; 2). Wawancara; 3). Dokumentasi. Selanjutnya data yang telah
dikumpul dianalisis dengan teknis analisi data sebagai berikut: 1). Pengumpulan
Data; 2). Reduksi Data; 3). Display Data; 4). Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan.
Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan sebagai berikut: 1). Triangulasi; 2).
Member Check; 3). Perpanjangan waktu Penelitian.
Berdasarkan pada analisis yang dilakukan, maka peneliti menyimpulkan
bahwa: 1). sejarah munculnya tradisi Buang Telok Ke Ae’ yaitu seorang raja memiliki
2 orang anak yang bernama Gusti Intan dan Gusti Pudi, Gusti Intan menjadi manusia
normal sedangkan Gusti Pudi menjadi buaya; 2). tata cara pelaksanaanya tradisi
yakni pengumpulan sanak keluarga dan masyarakat menetapkan tanggal pernikahan
sekalian hari pelaksanaan adat, kemudian mempersiapan barang yang digunakan,
kedua penganten dikelilingin sesajen, setelah itu dukun kampung membawa sesajen
disungai untuk dibuang, sisa yang tidak dibuang dibawa pulang; 3). faktor yang
mempengaruhi sehingga tradisi ini masih dilakukan ialah karena masyarakat
percaya, dengan tidak dilakukanya tradisi ini akan menimbulkan bencana seperti
kesurupan; 4) sebagian masyarakat menyatakan tradisi ini memberatkan apalagi
dilakukan saat pesta perkawinan, ajaran Islam nikah itu tidak perlu yang berat, tradisi
ini juga mengarah pada sifat mubazir dan syirik karena meminta pertolongan kepada
Allah dengan sesembahan, sehingga mereka meninggalkan tradisi ini sedangkan
sebagian masyarakat yang masih menjalankan tradisi ini menyatakan tradisi ini
bentuk kesopanan terhadap amanah nenek moyang dan harus dilestarikan, menjaga
simbol suku melayu dan agar tidak menimbulkan bencana, menghilangkan rasa was-
was, rasa ketakutan didalam hati; 5) nilai pendidikan Islam yang terdapat dalam
tradisi Buang Telok Ke Ae’ diantaranya: a.) nilai Akidah (upaya penaman tauhid), b.)
nilai Akhlak ( mempererat tali silahturahi, menumbuhkan sikap tolong menolong,
mengupayakan sikap dermawan, membisakan menyampaikan amanah. c.) nilai
Syari’ah (membisakan membaca do’a daan membiasakan bersholawat.