PELAKSANAAN TRADISI BUANG TELOK KE AE’ PADA MASYARAKAT MELAYU DESA PAPUNG KECAMATAN JELIMPO KABUPATEN LANDAK

Show simple item record

dc.contributor.advisor MUHAMMAD, MARSIH
dc.contributor.advisor DJAROT, MUCHAMMAD
dc.contributor.author FIRMANSYAH, BIMO
dc.date.accessioned 2022-12-07T14:42:53Z
dc.date.available 2022-12-07T14:42:53Z
dc.date.issued 2021-01
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/1896
dc.description.abstract Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah: 1) Untuk mendeskripsikan sejarah munculnya tradisi buang Telok Ke Ae’ ; 2) untuk mendeskripsikan tata cara pelaksanaan tradisi Buang Telok Ke Ae’; 3). Untuk mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi sehingga tradisi Buang Telok Ke Ae’ masih tetap dilaksanakan; 4) untuk mendeskripsikan pendapat masyarakat setempat terhadap tradisi Buang Telok Ke Ae’; 5). Untuk mengidentifikasikan tinjauan pendidikan Islam terhadap tradisi Buang Telok Ke Ae; Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian etnografi dan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan yakni: 1). Observasi; 2). Wawancara; 3). Dokumentasi. Selanjutnya data yang telah dikumpul dianalisis dengan teknis analisi data sebagai berikut: 1). Pengumpulan Data; 2). Reduksi Data; 3). Display Data; 4). Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan sebagai berikut: 1). Triangulasi; 2). Member Check; 3). Perpanjangan waktu Penelitian. Berdasarkan pada analisis yang dilakukan, maka peneliti menyimpulkan bahwa: 1). sejarah munculnya tradisi Buang Telok Ke Ae’ yaitu seorang raja memiliki 2 orang anak yang bernama Gusti Intan dan Gusti Pudi, Gusti Intan menjadi manusia normal sedangkan Gusti Pudi menjadi buaya; 2). tata cara pelaksanaanya tradisi yakni pengumpulan sanak keluarga dan masyarakat menetapkan tanggal pernikahan sekalian hari pelaksanaan adat, kemudian mempersiapan barang yang digunakan, kedua penganten dikelilingin sesajen, setelah itu dukun kampung membawa sesajen disungai untuk dibuang, sisa yang tidak dibuang dibawa pulang; 3). faktor yang mempengaruhi sehingga tradisi ini masih dilakukan ialah karena masyarakat percaya, dengan tidak dilakukanya tradisi ini akan menimbulkan bencana seperti kesurupan; 4) sebagian masyarakat menyatakan tradisi ini memberatkan apalagi dilakukan saat pesta perkawinan, ajaran Islam nikah itu tidak perlu yang berat, tradisi ini juga mengarah pada sifat mubazir dan syirik karena meminta pertolongan kepada Allah dengan sesembahan, sehingga mereka meninggalkan tradisi ini sedangkan sebagian masyarakat yang masih menjalankan tradisi ini menyatakan tradisi ini bentuk kesopanan terhadap amanah nenek moyang dan harus dilestarikan, menjaga simbol suku melayu dan agar tidak menimbulkan bencana, menghilangkan rasa was- was, rasa ketakutan didalam hati; 5) nilai pendidikan Islam yang terdapat dalam tradisi Buang Telok Ke Ae’ diantaranya: a.) nilai Akidah (upaya penaman tauhid), b.) nilai Akhlak ( mempererat tali silahturahi, menumbuhkan sikap tolong menolong, mengupayakan sikap dermawan, membisakan menyampaikan amanah. c.) nilai Syari’ah (membisakan membaca do’a daan membiasakan bersholawat. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN PONTIANAK en_US
dc.subject Tradisi Buang Telok Ke Ae’ en_US
dc.subject Pendidikan en_US
dc.subject Islam en_US
dc.title PELAKSANAAN TRADISI BUANG TELOK KE AE’ PADA MASYARAKAT MELAYU DESA PAPUNG KECAMATAN JELIMPO KABUPATEN LANDAK en_US
dc.title.alternative TINJAUAN PENDIDIKAN ISLAM en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account