Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi kerugian (risiko) dan pengembalian
hasil investasi terhadap deposito mudharabah yang terdapat pada 5 bank syariah di Indonesia
yakni adalah Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, BRI Syariah, BNI Syariah dan
Bank Mega Syariah yang memiliki total aset terbesar periode 2016-2018. Metode penelitian
yang digunakan adalah penelitian sekunder. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang merupakan laporan keuangan tahunan
dar Perbankan Syariah di Indonesia dan dibantu menggunakan software eviews 6 dan dibantu
dengan SPSS.
Hasil dari pengukuran VaR menggunakan software Eviews 9 adalah semua data return
deposito mudharabah bersifat stasioner. Nilai ADF-Test semua data lebih kecil dibandingkan
dengan nilai critical value dengan tingkat kepercayaan 1%. Dengan demikian tidak perlu
dilakukan proses differencing atau pembedaan dikatakan data tersebut stasioner. Sedangkan hasil
dari pengukuran RAROC menunjukkan bahwa adanya terdapat potensi kerugian paling besar
yakni terdapat pada Bank Mandiri Syariah dan paling rendah pada Bank Muamalat.
Berdasarkan hasil pengukuran menggunakan software Eviews 9 dapat dilihat bahwa hasil
analisis menunjukan semua data retrun deposito mudharabah bersifat stasioner. Nilai ADF-Test
semua data lebih kecil dibandingkan dengan nilai critical value dengan tingkat kepercayaan 1%.
Dengan demikian tidak perlu dilakukan proses differencing atau pembedaan dikatakan data
tersebut stasioner.Analisa Risk Adjusted Return on Capital (RAROC) menggambarkan tingkat
pendapatan yang diperoleh bank syariah yang telah disesuaikan dengan risiko yang akan terjadi,
hal tersebut menunjukkan pendapatan 95 yang didapat perbankan syariah belum dapat menutupi
kemungkinan potensi kerugian yang akan terjadi.