Abstract:
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan alat ukur tingkat
kesejahteraan dengan membandingkan angka rata-rata lama sekolah, angka
harapan lama sekolah, angka harapan hidup serta pengeluaran untuk
konsumsi. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) diperlukan agar dapat
mengklasifikasikan suatu negara tergolong dalam negara maju, negara
berkembang atau negara terbelakang serta agar dapat mengukur dan
menentukan kebijakan ekonomi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari gini ratio,
tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran dan inflasi terhadap Indeks
Pembangunan Manusia di Kalimantan Barat Tahun 2007 s/d 2019. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder dengan jenis
data time series menggunakan model analisis regresi linear berganda dengan
bantuan software SPSS versi 23.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial
(individu) : 1) Variabel gini ratio berpengaruh signifikan terhadap Indeks
Pembangunan Manusia di Kalimantan Barat tahun 2007 s/d 2019 dengan
arah negatif dimana signifikansi 0,040 < 0,05 sehingga H 0 ditolak dan H a
diterima. 2) Variabel tingkat kemiskinan tidak berpengaruh signifikan
terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Kalimantan Barat tahun 2007 s/d
2019 dengan arah positif dimana signifikansi 0,950 > 0,05 sehingga H 0
diterima dan H a ditolak. 3) Variabel tingkat pengangguran tidak berpengaruh
signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Kalimantan Barat
tahun 2007 s/d 2019 dengan arah negatif dimana signifikansi 0,853 > 0,05
sehingga H 0 diterima dan H a ditolak. 4) Variabel inflasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Kalimantan Barat
tahun 2007 s/d 2019 dengan arah positif dimana signifikansi 0,692 > 0,05
sehingga H 0 diterima dan H a ditolak. Kemudian, 5) Secara simultan
(bersama-sama) variabel gini ratio, tingkat kemiskinan, tingkat
pengangguran dan inflasi berpengaruh signifikan terhadap Indeks
Pembangunan Manusia di Kalimantan Barat tahun 2007 s/d 2019, dengan
signifikansi 0,025 < 0,05 sehingga H 0 ditolak dan H a diterima.