Abstract:
Kegiatan tenun bagi masyarakat penenun tidak hanya kegiatan ekonomi
menguntungkan, tetapi juga memiliki kearifan lokal yang sarat dengan pesan
moral. Salah satu yaitu kain tenun Lunggi Sambas yang hasil produksi kain tenun
Lunggi atau kain benang emas berada disalah satu Kabupaten Sambas.
Permasalahan yang diungkap dalam Penelitian ini bertujuan untuk (1) Apa
permasalahan utama Ekonomi Masyarakat Penenun Lunggi Sambas? (2) Mengapa
Ekonomi Masyarakat Penenun Lunggi Sambas tidak berkembang?
Untuk menjawab permasalahan diatas metode yang digunakan dalam
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis
deskriptif. Pengumpulan data dengan mengumpulkan data-data aktual yang
relavan atau sumber data (primer maupun skunder) dan melalui wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Data yang didapat kemudian diolah dan dianalisi
kemudian ditarik kesimpulan.
Berdasarkan teknik pengumpulan dan pengolahan dari di atas, hasil dari
penelitian ini adalah; 1) Dalam pengembangan kurangnya sarana atau penyalur
hasil produksi, promosi produksi masih minim serta ilmu pengetahuan dan
pengelolaan manajemen usah-usaha yang masih belum merata. Jadi dalam hal ini
permasalahan pengembangan ekonomi pengrajin tenun lunggi Sambas tidak
adanya dari keempat program duduk bersama mencari permasalahan dari
pengembangan ekonomi masyarakat penenun, yang saat ini hanya adanya
pemasaran yang dilakukan tiap sektor akan tetapi mereka berupaya tersendiri saja.
2) Mengapa tidak berkembang tidak sinerginya antara Pemerintah daerah maupun
pusat, Swasta, Masyarakat(LSM), Akademisi dalam peran pengembangan
ekonomi pengrajin tenun. Jadi pengrajin tenun Sambas mereka harus duduk
bersama ada keinginan bertemu dari pihak Pemerintah, Swasta, Akademisi,
Masyarakat (LSM) yang mereka lakukan saat ini tersendiri-tersendiri dan yang
harus aktif saat ini dari pihak pemerintah dan pihak Masyarakat(LSM) dan
menggandeng pihak sektor lainya seperti Akademisi dan Swasta.