Abstract:
Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.
Dengan adanya pariwisata ini, maka suatu negara atau lebih khusus lagi
pemerintah daerah tempat objek wisata itu berada, akan mendapatkan pemasukan
dari pendapatan setiap objek wisata. Potensi yang dimiliki obyek wisata di Desa
Sungai Kupah belum dikelola secara optimal sehingga keberadaan aset wisata
belum mendapat respon wisatawan dalam bentuk kunjungan wisatanya.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah faktor yang mendorong dan
menghambat pengembangan wisata Mangrove Syariah, Strategi perencanaan yang
dilakukan guna mendorong pengembangan pada wisata Mangrove Syariah dan
Strategi Pemasaran yang di terapkan untuk mengembangkan Mangrove Syariah di
Desa Sungai Kupah. Penelitian ini bertujuan untuk mencari strategi
pengembangan lokasi wisata Mangrove Syariah di Desa Sungai Kupah.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah data
primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi
non partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis
data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan
teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber dan
member check.
Hasil penelitian berdasarkan analisis SWOTdapat di ambil beberapa
strategi, maka kebijakan Pengembangan Lokasi Wisata Mangrove Syariah adalah :
(1)Meningkatkan promosi melalui berbagai media dan melakukan pameran-
pameran wisata (2)Meningkatkan sarana dan prasarana serta infrastruktur yang
menunjang serta melakukan perbaikan jalan yang rusak dan pelebaran jalan
menuju obyek wisata (3)Meningkatkan kualitas SDM dalam mengelola wisata
agar mempunyai daya saing dengan memperhatikan nilai keunggulan saing dan
keunggulan banding, kekhasan obyek, kebijaksanaan pengembangan serta
ketersediaan dana dan tenaga (4)Memanfaatkan potensi yang dimiliki Obyek
Wisata Mangrove Syariah yaitu lahan sepanjang 275 M dan mercusuar setinggi 45
M serta mengembangkan peluang yang dapat dijual dan dapat menarik
pengunjung.Strategi pemasaran wisata yang dilakukan oleh pengurus Mangrove
Syariah menggunakan Maketing Mix ini sudah cukup baik, dari ke-7 proses
pemasaran hanya bagian promosi dan bukti fisik yang kurang maksimal
disebabkan promosi yang kurang maksimal dan bukti fisik yang belum bisa
terjaga kebersihan tempat wisata tersebut di karenakan sampah laut dan
pengunjung yang kurang menyadari akan kebersihan tempat wisata.