Abstract:
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bentuk perlindungan konsumen
terhadap klausula baku yang diterapkan oleh pelaku usaha karaoke di Kota
Pontianak ditinjau berdasarkan Hukum Islam yang berfokus kepada KHES dan
mengetahui bagaimana tinjauan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen terhadap klausula baku yang diterapkan oleh pelaku usaha
karaoke di Kota Pontianak.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif, yang bertujuan untuk menjawab fokus penelitian: “Tinjauan Hukum
Islam dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
Terhadap Klausula Baku Dalam Praktik Bisnis Karaoke di Kota Pontianak”.
Sumber data dalam penelitian ini adalah para pelaku usaha dan konsumen. Teknik
yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik observasi, wawancara dan
dokumentasi. Untuk menganalisis data penelitian ini menggunakan analisis data
model interaktif Miles dan Huberman, teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian kualitatif dapat ditempuh dengan empat langkah, yakni: pengumpulan
data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sedangkan teknik
pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi.
Berdasarkan data yang diperoleh dan pembahasan yang telah dilakukan,
maka dapat disimpulkan bahwa: 1). Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1999 pencantuman kata “dilarang membawa makanan dan minuman dari luar yaitu
merupakan klausula terlarang. Oleh karena itu bertentangan dengan dengan pasal
26 KHES yang menyatakan akad batal bila bertentangan dengan Peraturan
Pemerintah. 2). Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 pencantuman
kata “dilarang membawa makanan dan minuman dari luar yaitu merupakan klausula
terlarang yang bertentangan pada Pasal 18 Huruf g Undang-Undang Perlindungan
Konsumen.