Abstract:
Manuskrip merupakan salah satu warisan budaya leluhur bangsa atau
dapat juga disebut sebagai warisan nenek moyang kita, yang diturunkan
secara turun temurun sejak dulu sampai sekarang ini. Salah satunya adalah
manuskrip Al-Qur’an di Istana al-Mukarramah Sintang. Tujuan Penelitian ini
untuk mengungkap keadaan Manuskrip Al-Qur’an di Istana al-Mukarramah
Sintang dan mengetahui rasm apa yang digunakan dalam menulis Manuskrip
Al-Qur’an di Istana al-Mukarramah Sintang.
Penelitian ini termasuk penelitian filologi. Langkah kerja penelitian
filologi itu terdiri atas penentuan sasaran penelitian, inventarisasi naskah,
deskripsi naskah, transliterasi naskah dan kritik teks, Adapun pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan Ilmu rasm.
Berdasarkan pada analisis yang dilakukan, maka peneliti
menyimpulkan bahwa : 1) Manuskrip Al-Qur’andi Istana Al-Mukarramah
Sintang merupakan naskah yang yang diperoleh dari warisan keluarga, dan
tergolong manuskrip dalam kondisi naskah yang tidak utuh dan mengalami
kerusakan karena usia yang cukup tua. Yang mengakibatkan keadaan rusak,
banyak kertas yang sudah rusak dan hilang, Selain itu cover dari manuskrip
Al-Qur’an tersebut juga sudah pudar tulisannya. 2) Manuskrip Al-Qur’an di
Istana Al-Mukarramah Sintang dari sisi rasm dapat dikatakan menggunakan
istilah rasm campuran, antara rasm Imla’i dengan rasm Utsmani. Terhadap
kaidah tentang membuang huruf (Hadzf) alif, badal (pengganti huruf) mushaf
ini menggunakan rasm Imla’i dengan memunculkan alifnya. Tetapi untuk
kaidah yang lain, mushaf ini menggunakan rasm Utsmani Dari beberapa
penelusuran dan kajian yang dilakukan oleh peneliti, baik secara lisan
maupun tulisan. Disamping itu penulisan mushaf menggunakan rasm Imla’i
memiliki kesesuaian dengan cara membacanya, dan hal tersebut sangat
membantu masyarakat Indonesia.