Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Pelaksanaan
tahsin Al-Qur’an di Markazul Qur’an. (2) Metode tahsin yang digunakan di
Markazul Qur’an. (3) Peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an santri
Markazul Qur’an. (4) Kendala-kendala dalam belajar tahsin Al-Qur’an di
Markazul Qur’an.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber datanya yaitu
pendiri Markazul Qur’an, pengurus Markazul Qur’an, pengajar Markazul
Qur’an dan santri yang belajar tahsin di Markazul Qur’an. Adapun dalam
pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi, wawancara dan
dokumentasi.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: Pertama, dalam
pelaksanaan tahsin Al-Qur’an di Markazul Qur’an yaitu; (1) Pengajar
membuka pembelajaran dengan membaca doa yang diawali dengan
membaca ta’awudz, basmallah, membaca doa pembuka majelis, membaca
doa belajar, dan membaca surah Al-Fa>tih{ah . (2) Pengajar akan
menyampaikan target belajar, menyampaikan hadist tentang belajar Al-
Qur’an dan menyampaikan sebuah muqadimah. Setelah itu, barulah proses
belajar tahsin dimulai. (3) Pengajar akan mengevaluasi capaian belajar
santri dan menutup pembelajaran dengan membaca doa kafaratul majelis.
Kedua, metode yang digunakan dalam belajar tahsin yaitu; metode
halaqah, metode talaqqi, metode privat, metode iqro, metode pengajaran
langsung, metode tanya jawab, metode latihan, dan metode ceramah.
Ketiga, peningkatan membaca Al-Qur’an santri Markazul Qur’an dari
periode April sampai November 2021 yaitu; (1) Untuk santri dirosah
Qur’an anak, terdapat lima santri yang mengalami peningkatan belajar dari
tahap tahsin huruf ke tahap tahsin ayat dan terdapat juga empat santri yang
mengalami peningkatan belajar dari tahap tahsin huruf ke tahap tahfizh. (2)
Untuk santri remaja dan dewasa, terdapat tiga santri yang perkembangan
belajarnya meningkat dari tahap tahsin huruf ke tahap tahsin ayat dan
terdapat juga tiga santri yang perkembangan belajarnya meningkat dari
tahap tahsin ayat ke tahap tahfizh. Keempat, ada beberapa kendala dalam
belajar tahsin di Markazul Qur’an yaitu; (1) Beberapa santri masih ada yang
belum bisa memperbaiki makhraj huruf hijaiyah. (2) Santri kurang
istiqomah dalam belajar tahsin. (3) Kendala waktu dalam belajar tahsin. (4)
Santri kurang fokus dalam belajar.