Abstract:
Penelitian living qur’an pada dalam skripsi ini, membahas tentang tradisi
atau amalan pembacaan Al-Qur’an yang muncul dari praktik-praktik komunal
yang menunjukkan pada resepsi sosial masyarakat atau komunitas tertentu
terhadap Al-Qur’an. Dalam hal ini, adalah Lembaga Pondok Pesantren Darul-
Khairat Pontianak. Bagi seluruh santri Pondok Pesantren Darul-Khairat
Pontianak, diwajibkan untuk mengikuti kegiatan pembacaan surah al-Waqi’ah
yang dilaksanakan secara rutin setiap hari setelah selesai berjamaah shalat asar.
Pada penelitian living Qur’an ini, adalah untuk mengungkap: 1) penerapan
tradisi pembacaan surah al-Waqi’ah di Pondok Pesantren Darul-Khairat
Pontianak: 2) proses pentradisian serta pemaknaan tradisi pembacaan surah al-
Waqi’ah di Pondok Pesantren Darul-Khairat Pontianak.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menggunakan
pendekatan metode deskriptif: sumber data penelitian ini terdiri dari sumber data
primer dan sumber data sekunder, lokasi penelitian dilakukan di Pondok
Pesantren Darul-Khairat Pontianak. Dalam teknik pengumpulan data, peneliti
menggunakan teknik observasi, wawacara secara mendalam, dan dokumentasi.
Setelah data terkumpul peneliti kemudian menghimpun data sebanyak mungkin
yang berkenaan dengan Tradisi Pembacaan Surah al-Waqi’ah di Pondok
Pesantren Darul-Khairat Pontianak.
Berdasarkan pada analisis yang telah lakukan, maka penelitian ini
memberikan kesimpulan bahwa: 1) tradisi pembacaan surah al-Waqi’ah di
Pondok Pesantren Darul-Khairat Pontianak, dilaksanakan secara rutin setiap hari
setelah selesai berjamaah shalat Asar. Dan dengan doktrin bahwa membacanya
merupakan ibadah. Tradisi tersebut telah menjadi motivasi tersendiri bagi para
santri untuk dijadikannya sebagai amaliah harian. Kegiatan pembacaan tersebut
diawali dengan pembacaan surahal-Fatihah sebagai bentuk tawassul kepada Nabi
SAW, sahabat, tabiin dan orang-orang shaleh untuk mengambil barokah: 2)
Proses pentradisian serta pemaknaan tradisi pembacaan tersebut jika dilihat
dengan memakai makna suatu tindakan dalam teori sosiologi pengetahuan Karl
Mannheim, ada tiga makna. Makna objektif sebagai suatu kewajiban yang telah di
tetapkan, maka ekspresif yang terbentuk sebagai pembelajaran, serta makna
documenter sebagai suatu kebudayaan yang menyeluruh.