Abstract:
Latar belakang penulisan skripsi ini adalah karena ingin mengidentifikasi
pola pikir Muhammad Rasyid Ridha ketika menafsirkan ayat yang berkenaan
dengan puasa Ramadhan, yang mana diketahui bahwa beliau merupakan salah
satu tokoh pembaharu Islam di Mesir pada abad ke-20 M, sehingga boleh jadi
produk tafsir yang beliau suguhkan lebih bersifat aktual dan rasional.
Penelitian ini, menggunakan pendekatan kualitatif, yakni mengutamakan
pada kualitas data, bukan pada kuantitas data. Sedangkan metode yang digunakan
adalah library research (penelitian kepustakaan), yaitu suatu penelitian yang
objek penelitiannya adalah buku (literatur), baik sebagai sumber primer maupun
sekunder, yakni menggunakan buku Tafsir yang membahas tantang puasa di
Bulan Ramadhan. Kemudian, objek penelitian dalam penelitian ini adalah kitab
Tafsir Al-Qur` a n al-Hak i m (Tafsir al-Man a r) karya Muhammad Abduh dan
Muhammad Rasyid Ridha. Sebuah produk tafsir yang muncul pada abad ke-20 M.
Adapun metode Tafsir al-Man a r adalah metode tahlili (analisis), sedangkan
coraknya adalah al-Adabi wa al-Ijtima’i (sosio-kultural).
Adapun hasil dari penelitian ini mengenai penafsiran puasa Ramadhan
menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Rasyid Ridha dalam Tafsir Al-
Manar adalah: Pertama, Orientasi Prilaku, menurut beliau manfaat bagi orang
yang berpuasa adalah untuk menjauhkan diri dari sifat yang menyimpang dari
tuntunan syari’at Islam. Kedua, Orientasi Pahala Akhirat, di antara hadis yang
sering dijadikan acuan adalah hadis yang mengatakan bahwa ‘Puasa adalah
Ibadah untuk Allah dan Allah sendiri yang akan membalasnya, selanjutnya
hadis yang mengatakan ‘Puasa adalah Surga, selama ia tidak dibakar’.
Riwayat-riwayat di atas dimuat Rasyid Ridha dalam menfasirkan tujuan dari
puasa yang dilakukan terutama dari aspek orientasi pahala diakhirat kelak.
Ketiga, Bagi Kesehatan Jasmaniah, ketika membahas manfaat puasa bagi
kesehatan jasmaniah Muhammad Rasyid Ridha, tidak hanya mencantumkan
hadis yang mengatakan bahwa ‘Shumu tashihhu (Berpuasalah, niscaya kalian
sehat). Namun, beliau juga mencantumkan penemuan modern yang dilakukan
oleh orang Prancis bahwa bahwa berpuasa satu bulan dalam setahun dapat
menghilangkan kelebihan sel-sel mati di dalam tubuh selama satu tahu.