Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Bentuk term akal dan derivasinya dalam
Al-Qur’an; 2) Penafsiran Sayyid Qut}b terhadap ayat-ayat tentang akal dalam Al-Qur’an pada
tafsir Fi Zilal Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (Library Research)
yang bersifat deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari sumber primer dan sumber
sekunder, yaitu: 1) Sumber primer yaitu Tafsir Fi Zilal Al-Qur’an Karya Sayyid Qut}b; 2) Sumber
sekunder berupa literatur yang dapatmenguatkan data-data primer ataupun yang lainnya. Seperti
Mujam al-Mufahras li Alfadz Al-Qur’an danensiklopedi Al-Qur’an. Metode yang digunakan
untuk mengumpulkan data adalah metode tematik, yaitu metodeyang dapat menghasilkan
pemahaman yang utuh dan kajiannya lebih sistematis dengan langkah memilih pokok bahasan
dalam Al-Qur’an, menghimpun ayat yang berkaitan, kemudian memaparkan
penafsirannya.Sedangkan dalam menganalisis data, peneliti menggunakan metode tafsir maudhu’i
(tematik).
Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka peneliti menyimpulkan bahwa bentuk term
akal dan derivasinya dalam Al-Qur’an, paling tidak ditemukan lima bentuk term 1). yakni:
ِ
Aqaluhu (ُُلُوه ق َ )ع
َ dalam bentuk Fi`il Madhi Jama` Mudzakkar Ghoib, Ta’qilun (ُ ن َ لُو تَعق ) dalam bentuk
ِ َن )dalam bentuk Fi`il Mudhari`
Fi`il Mudhari` Jama` Mudzakkar Mukhatab, Na’qilu (ُ ل ُ عق
ِ )ي dalam bentuk Fi`il Mudhari` Mufrod Mudzakkar
Mutakallim ma`a al-Ghoir. Ya’qiluha< (ا ه َ ُل عق
َ
ِ
Ghoib ُ , Ya’qilun (ُ ن َ لُو )يَعق. Dalam bentuk Fi`il Mudhari` Jama` Mudzakkar Ghoib, 2). Penafsiran
Sayyid Qut}b terhadap ayat-ayat tentang akal dalam Al-Qur’an mempunyai arti mengetahui,
berfikir, mengerti, memahami,memikirkan, mempergunakan akal,memikirkan debgan bentuk
perintah, memahami,mengetahui, akal, berfikir, berakal.