Abstract:
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengungkap: (1) untuk mengetahui
ayat apa saja yang mengandung kata rezeki dalam al-Quran dan derivasinya dan,
(2) untuk mengetahui penafsiran Hasbi Ash-Shiddieqy tentang rezeki dalam al-
Quran pada tafsir An-Nur.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Sumber data penelitian ini
terdiri dari sumber primer dan sumber sekunder, data yakni Tafsir An-Nur karya
Hasbi Ash-Shiddieqy, serta Mujam Mufah}ra>s li< al-Fadz al-Qura>n. kemudian
data sekunder adalah buku-buku dan jurnal-jurnal tentang rezeki dalam al-Qur’an
Berdasarkan pada analisis yang dilakukan, penelitian ini menyimpulkan
bahwa: 1) Kata Rezeki dalam al-Quran dan derivasinya disebutkan sebanyak 122
kali 32 term dalam 110 ayat yakni Razaqaqum, Razaqna<kum, Razaqna<hu,
Razaqna<hum, Razaqahum, Razaqani<, Tarzuqu, Tarzuquka, Narzuququm,
Narzuquhum, Yarzuqu, Yarzuququm, Layarzuqannahum, Yarzuqhu, Arzuq,
Arzuqna<, Arzuqhum, Arzuqu<hum, Ruziqna<, Ruziqu<, Turzaqa<nihi<,
Yurzaqu<na, Rizqun, Rizqan, Rizququm, Larizquna<, Rizquhu<, Rizquha<,
Rizquhum, Rizquhunna, Raziqi<na, dan Ar-Razza<q. 2) Hasbi Ash-Shiddieqy
menafsirkan kata rezeki dalam al-Quran dengan berbagai macam makna
diantaranya, diantaranya adalah Pemberian Allah yang ditentukan baik di langit
maupun di bumi, serta pemberian Allah pada saat hidup di dunia maupun di
akhirat kelak. Di langit misalnya turunnya hujan untuk menyuburkan tanaman.
Sedangkan di bumi misalnya makanan pokok seperti dari hewan dan tumbuhan,
buah-buahan, dan lain-lain. Selanjutnya pemberian-Nya saat di dunia seperti
harta, kekayaan, kehormatan, kemewahan, dan lain-lain bagi orang-orang beriman
maupun orang-orang kafir. Perbedaannya adalah orang-orang diberi Allah dengan
hal tersebut sebagai bentuk ujian baginya, sedangkan orang-orang kafir diberi-
Nya dengan hal tersebut sebagai bentuk istidraj.