Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi ketertarikan peneliti mengenai
komunikasi politik tokoh masyarakat pada pemilihan Kepala Desa Rantau
Panjang Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak Tahun 2016, mengetahui
strategi komunikasi politik Calon No Urut 2 pada pemilihan Kepala Desa
Rantau Panjang Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian, denga jenis Penelitian
kualitatif, tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah tehnik adalah
tehnik observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah data dikumpulkan
analisis data dilakukakan dengan model interaktif milles dan huberman yaitu
data reduction (reduksi data) Data Display (penyajian data), conclusion
drawing/verification menarik kesimpulan / verifikasi. Sedangkan tehnik
pemeriksaan keabsahan data yang digunakan ialah: perpanjangan pengamatan,,
dan mengadakan membercheck.
Berdasarkan analisis data, dan pembahasan penelitian dapat
Disimpulkan sebagai berikut: 1) Menjaga dan mempertahankan ketokohan
dengan
merawat tradisi berbentuk keagamaan kemasyaraakatan maupun
sosial, Menghadiri undangan masyarakat dan bergotong royong. 2) Media
sebagai sarana utama untuk mendapat simpatisan Tujuh Motor pedagang ikan
untuk mengontrol suara saya H-3 sampai H-tujuan dari 7 motor tersebut
menggratiskan ikan terhadap basis, media yang kedua yakni door to door selain
dari pada itu menggunakan Facebook dan Watshapp. 3) Sampaikan tentang
membangun konsensus dengan masayarakat Hanya saja adu program pada saat
kampanye sebagai Visi dan Misi. 4) Menyusun pesan politik dengan
menggunakan pemasaran politik, serta sharing-sharing dengam timses serta
sampaikan tentang kebhinekaan. 5) Memilah memilih khalayak dengan cara
melihat usia memahami saya bagian dari merekalah pertemuan resmi maupun
informal
Bahwa para kandidat/tokoh karna disini pedalamana sinyal
handphone tidak terlalu kuat susah untuk mengakses. 6) Menentukan metode
dengan menggelar pertemuan / sosialisasi untuk mengetahui persoalan
dilapangan door to door. 7) Lembaga sebagai sarana dan prasana untuk
menjadi orang pemimpin kita tidak bisa lahir secara pribadi harus berorganisasi
dalam membangun sebuah komunitas apalagi untuk membangun lembaga.