Abstract:
Komunikasi antar budaya pada umumnya banyak terjadi konfik, namun
hal ini berbeda dengan masyarakat Desa Sungai Enau. Berdasarkan pengamatan
peneliti melihat bahwa antara suku Madura dan Dayak di Ampaning desa Sungai
Enau kecamatan Kuala Mandor B tidak lagi terdapat kesenjangan apalagi sebuah
konflik yang bisa mengakibatkan mereka terjerat dalam perkelahian seperti yang
telah lampau.
Sehubungan dengan hal tersebut, yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah : (1) bagaimana pola komunikasi antar budaya yang
diterapkan atau dilaksanakan masyarakat desa Sungai Enau dalam menjalin
kerukunan antar suku khususnya yang bersuku Madura dan Dayak. (2) bagaimana
faktor pendukung dan penghambat kerukunan antar suku di desa Sungai Enau.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola
komunikasi antarbudaya pada masyararakat suku Madura dengan Dayak dan
mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat antar suku Madura dan
Dayak di desa Sungai Enau Kecamatan Kuala Mandor B Kabupaten Kubu Raya.
Penelitian yang dilakukan penulis merupakan penelitian lapangan
(fieldresarch) dengan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif
guna memberikan kejelasan terhadap masalah atau peristiwa yang diteliti. Dengan
demikian yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang ada
di desa Sungai Enau dan memperoleh sampel sebanyak 6 orang dengan
menggunakan metode deskriptif. Dalam mengumpulkan data penulis
menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa Komunikasi antar budaya yang
dilakukan masyarakat suku Madura dan Dayak melalui pola komunikasi primer,
linear dan pola komunikasi sirkular cukup efektif. Dalam hal ini pola komunikasi
tersebut diterapkan di dalam kegiatan-kegiatan desa Sungai Enau maupun dalam
keseharian masyarakatnya. Menjaga kerukunan dengan cara mempunyai sikap
toleransi terhadap sesama manusia mampu menjadikan desa yang jauh dari kata
konflik, saling menghargai walau berbeda agama, untukmu agamamu, dan
untukku agamaku. Berpegang teguh dengan masing-masing keyakinan dan
berpatokan dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika.