KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

Show simple item record

dc.contributor.advisor Zaenuddin
dc.contributor.advisor Jais, Ahmad
dc.contributor.author Nur Aisyah, Ella
dc.date.accessioned 2022-09-07T09:38:10Z
dc.date.available 2022-09-07T09:38:10Z
dc.date.issued 2020-11-10
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/927
dc.description.abstract Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui bagaimana konsep kerukunan antar umat beragama menurut para tokoh agama di Kota Singkawang. (2) Untuk mengetahui bagaimana bentuk kerukunan antar umat beragama dalam pandangan para tokoh agama di Kota Singkawang. (3) Untuk mengetahui apasaja faktor pendukung kerukunan antar umat beragama dalam pandangan para tokoh Agama di Kota Singkawang. (4) Untuk mengetahui apasaja faktor penghambat para tokoh agama di Kota Singkawang dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat kualitatif deskriptif dengan tujuan menggambarkan Pandangan para tokoh agama mengenai kerukunan umat beragama antara masyarakat Budha, Islam, Kristen, Konghucu, Hindu dan Katolik secara sistematis dari suatu fakta secara aktual dan cermat. Sumber data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder, pengumpulan datanya meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu melalui tahapan mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan dan verifikasi. Sedangkan dalam uji keabsahan data menggunakan perpanjangan waktu pengamatan, meningkatkan kecermatan penelitian, dan triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: (1)Pandangan para tokoh agama mengenai kerukunan antar umat beragama di Kota Singkawang dan upaya perwujudannya pada dasarnya kerukunan antar umat beragama di Kota Singkawang adalah hal yang sangat penting bagi para tokoh agama di kota Singkawang untuk diwujudkan dan dijaga dengan baik. Kerukunan antar umat beragama adalah kehidupan dimana masyarakat dapat saling menghormati, saling menghargai dan saling membantu dalam kehidupan sehari-hari, meskipun berbeda dari segi agama akan tetapi bisa tetap hidup bekerja sama dengan baik dalam segala hal. Kerukunan antar umat beragama timbul karena adanya keinginan yang sama dari sesama antar pemeluk umat beragama untuk saling menghargai dan menerima perbedaan tanpa memandang latar belakang budaya dan menghilangkan sentimen sosial yang berkaitan dengan ras dan agama. (2) Bentuk kerukunan antar umat beragama di Kota Singkawang dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan kemasyarakatan baik itu kegiatan yang bersifat kegiatan keagamaan, gotong royong masyarakat, kegiatan-kegiatan budaya yang menampilkan suatu kesenian, sampai kepada kegiatan-kegiatan nasionalisme seperti dalam memperingati hari ulang tahun Republik Indonesia. Di dalam kegiatan- kegiatan tersebut, masyararakat Kota Singkawang baik yang beragama Islam, iBudha, Kristen, Khonghucu, Hindu maupun Katolik membaur menjadi satu tanpa ada sekat dan terkotak-kotakkan oleh agama. Faktor pendukung kerukunan antar umat beragama di Kota Singkawang ada 2 faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal, faktor internal diantaranya: (1) Pemahaman masyarakat terhadap makna agama, (2) rasa kebersamaan, (3) Sikap toleransi, (4) Rasa simpati, (5) Sikap gotong royong masyarakat, (6) sikap kekeluargaan antar warga Kota Singkawang. Faktor eksternalnya ialah antara lain (1) Pemerintah Daerah yang adil dan bertanggung jawab (2) Kementrian agama setempat yang bertanggung jawab (3) Dibentuknya Forum Kerukunan Antar Umat Beragama di Kota Singkawang (4) Adanya Lembaga swadaya masyarakat (5) Lembaga dan institusi keamanan yang mampu mengamankan kota Singkawang. Faktor penghambat kerukunan antar umat beragama di Kota Singkawang ada 2 faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal, Faktor internal antara lain adalah (1) Kurangnya pemahaman keagamaan oleh oknum masyarakat, dan juga sikap dan karakter yang tidak bisa menyesuaikaan diri dalam keadaan Kota Singkawang yang beragam (2) Sikap toleransi dan tenggang rasa yang minim (3) Adanya sikap fanatisme agama oleh oknum masyaraakat. (4) Sikap etnosentris dibarengi dengan stereotipe antar etnis dan agama oleh beberapa oknum masyarakat. (5) Faktor kesalahpahaman dan ketersinggungan pribadi yang melibatkan suku dan umat beragama. (6) Sikap saling menjelekkan antar agama tertentu, Faktor eksternalnya antara lain (1) Dampak negative dari berita HOAX di media sosial, (2) Faktor politik akibat dampak negative pilkada yang berbau SARA dan primordialisme. (3) Adanya regulasi yang melanggar kebebasan umat beragama, (4) sikap diskriminasi oleh pemerintah (5) Ceramah ceramah yang cenderung menghasut dan menimbulkan kebencian pada agama agama tertentu oleh oknum dari agama tertentu. Hal ini lah yang terkadang menjadi pemghambat pera tokoh agama menjaga kerukunan antar umat beragama di Kota Singkawang. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN PONTIANAK en_US
dc.subject Pandangan en_US
dc.subject Tokoh Agama en_US
dc.subject Kerukunan en_US
dc.title KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA en_US
dc.title.alternative STUDI PANDANGAN PARA TOKOH AGAMA DI KOTA SINGKAWANG en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account