Abstract:
NURMALA MARSSARI, Pembelajaran Sains Sederhana pada Anak Usia Dini di TKIT Khulafaur Rasyidin: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2025.
Pembelajaran yang memiliki muatan sains sederhana penting dilaksanakan karena: dapat membantu anak memahami dunia sekitarnya dengan cara yang menyenangkan, dapat menambah rasa ingin tahu anak serta membantu anak untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis. TKIT Khulafaur Rasyidin, di sekolah ini sudah menerapkan pembelajaran sains sederhana. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran sains sederhana pada anak usia dini di TKIT Khulafaur Rasyidin. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian ini terdiri dari sumber primer dan sumber sekunder, yaitu: 1) Sumber primer adalah guru dan anak TKIT Khulafaur Rasyidin; 2) Sumber sekunder adalah kepala sekolah TKIT Khulafaur Rasyidin. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi. Sedangkan analisis data dilakukan dengan tahapan pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi dan member check.
Penelitian ini secara umum dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sains sederhana yang dilakukan oleh guru di TKIT Khulafaur Rasyidin itu sudah layak, baik, bagus dan sesuai dengan teori. Adapun kesimpulan secara khusus yaitu sebagai berikut: 1) Kegiatan perencanaan pada pembelajaran sains sederhana di TKIT Khulafaur Rasyidin meliputi kegiatan pra perencanaan dan pengembangan perencanaan. Kegiatan pra perencanaan, guru menyusun konsep, tujuan, prosedur, dan perhatian. Kegiatan pengembangan perencanaan, guru menentukan tema, membuat modul ajar, menyiapkan alat dan bahan ajar serta menyiapkan instrumen penelitian. 2) Pelaksanaan pembelajaran sains sederhana di TKIT Khulafaur dimulai dengan kegiatan pendahuluan, seperti membangun kesiapan anak, memberi pertanyaan pemantik, dan membangun pemahaman. Pada inti kegiatan, anak diajak melalui proses saintifik: membuat hipotesis, mengumpulkan data, mengkonfirmasi, hingga menyimpulkan. Anak juga dilatih keterampilan ilmiah seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, dan bereksperimen, serta dikembangkan sikap ilmiahnya seperti rasa ingin tahu dan keraguan yang positif. 3) Evaluasi pembelajaran dilakukan melalui observasi dan catatan anekdot untuk menilai keterlibatan dan perkembangan anak, baik dari segi pemahaman maupun perubahan sikap selama proses pembelajaran.