Abstract:
Azman Taufiqqurrahman (11811301). Persepsi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Terhadap Implementasi Kurikulum Merdeka di SMPN 19 Pontianak. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan (FTIK) Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) 2025 M/1447 H.
Penelitian ini dilatarbelakangi karena adanya guru pendidikan agama Islam di SMPN 19 Pontianak yang berpersepsi bahwa kebebasan yang diberikan dalam kurikulum merdeka pada implementasinya memungkinkan timbulnya ketidakjelasan strategi, metode serta media pembelajaran karena boleh jadi guru mengabaikan proses tersebut. Kurikulum merdeka belum tentu bisa diterapkan secara efisien dan menyeluruh disetiap satuan pendidikan. Berdasarkan identifikasi masalah maka penelitian ini difokuskan pada bagaimana persepsi guru pendidikan agama Islam (PAI) terhadap Implementasi Kurikulum Merdeka di SMPN 19 Pontianak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1) Persepsi guru terhadap implementasi kurikulum merdeka pada mata pelajaran pendidikan agama Islam. 2) Respons guru pendidikan agama Islam (PAI) dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka. 3) Tanggapan dan tijauan guru pendidikan agama Islam terhadap pengimplementasian kurikulum merdeka.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode/jenis deskriptif, teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunankan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan perpanjangan pengamatan, triangulasi dan member check.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi guru PAI terhadap kurikulum merdeka bersifat positif sekaligus kritis. Di satu sisi, kurikulum ini dianggap memberikan kebebasan dan kreativitas bagi guru, menjadikan pembelajaran lebih fleksibel, bermakna, dan mampu memperkuat karakter siswa melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Namun di sisi lain, muncul tantangan berupa tidak semua guru siap dengan perubahan yang ada, kesulitan dalam menyesuaikan beberapa materi PAI dengan model pembelajaran berbasis proyek, keterbatasan sarana prasarana, serta beban administratif yang masih dirasa berat. Respons guru PAI dalam implementasinya menunjukkan sikap adaptif dengan mempersiapkan berbagai perangkat ajar dan aktif menerapkan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa. Meskipun demikian, terdapat kekhawatiran bahwa fokus pada proyek dapat mengurangi kedalaman pemahaman materi agama yang kompleks.