Nilai-Nilai Islam Dalam Tradisi Tinjak Tanah (Studi Pada Masyarakat Melayu Desa Sempurna Kecamatan Sungai Laur Kabupaten Ketapang

Show simple item record

dc.contributor.advisor Atmaja, Dwi Surya
dc.contributor.advisor Kartini, Kartini
dc.contributor.advisor Ma'ruf, Ma'ruf
dc.contributor.advisor AR, Eka Hendry
dc.contributor.author HASLITA, SENI
dc.date.accessioned 2025-08-19T06:39:27Z
dc.date.available 2025-08-19T06:39:27Z
dc.date.issued 2024-06
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/7440
dc.description.abstract SENI HASLITA,11711223 Nilai-Nilai Islam Dalam Tradisi Tinjak Tanah (Studi Pada Masyarakat Melayu Desa Sempurna Kecamatan Sungai Laur Kabupaten Ketapang: Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Tahun 2024 Tujuan penelitian ini adalah : 1) Mengetahui Sejarah Tradisi Tinjak Tanah di Desa Sempurna Kecamatan Sungai Laur Kabupaten Ketapang. 2) Mengetahui Persiapan Pelaksanaan Tradisi Tinjak Tanah Desa Sempurna Kecamatan Sungai Laur Kabupaten Ketapang. 3) Mengetahui Proses Pelaksanaan Tradisi Tinjak Tanah Desa Sempurna Kecamatan Sungai Laur Kabupaten Ketapang. 4) Mengetahui Nilai-Nilai Islam dalam Tradisi Tinjak Tanah Desa Sempurna Kecamatan Sungai Laur Kabupaten Ketapang. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografi, yaitu melalui pengamatan mengenai suatu tradisi atau budaya. Sumber data dalam penelitian ini yaitu tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi langsung wawancra in depth interview, dan dokumentasi. Alat pengumpulan data adalah rekam (handphone). Adapun teknik analisis data yang digunakan terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan pemeriksaan keabsahan data meliputi member check dan triangulasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka di dapat hasil bahwa: 1) Sejarah munculnya tradisi tinjak tanah ini berawal dari, seorang raja dan permaisuri yang sudah lama menikah tidak mempunyai seorang anak. Sehingga raja berniat jika memiliki seorang anak laki-laki maupun perempuan ia akan mengadakan acara, dan acaranya disebut tinjak tanah. Akan tetapi dari hasil wawancara ketiga informan cerita tersebut hanyalah kesah atau cerita yang disampaikan dari generasi ke generasi, tidak ditemukan bukti-bukti tulisan atau peninggalan yang menjadi sejarah munculnya tradisi tinjak tanah. 2) Perlengkapan pelaksanaan tradisi tinjak tanah ini adalah : balai, tangga,dan gunung yang terbuat dari tebu, 7 macam kue, tanah, paku, keminting, sirih, telur, rokok 1 batang, pereteh, beras kuning. 3) Proses pelaksanaan tradisi tinjak tanah ini adalah : sang anak di tepung tawar, setelah tamu undangan datang maka dimulai acara dengan membaca sholawat Al-Barzanji, memotong rambut sang anak diiringi sholawat, menginjakkan kaki sang anak ke tempat tinjak tanah, bagi anak yang memiliki silsilah keturunan raja maka dilakukan betimbang, sang anak dimandikan oleh orang tua, sang anak dihadapkan ke nasi adab dan dido’akan mengharapkan keselamatan. 4) Nilai-nilai Islam yang terkandung dalam tradisi tinjak tanah adalah: a) Disiplin b). Mempererat Tali Silaturahmi c). Sikap tolong menolong. d). Bersyukur en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN Pontianak en_US
dc.subject Nilai-Nilai en_US
dc.subject Islam en_US
dc.subject Tradisi Tinjak Tanah en_US
dc.title Nilai-Nilai Islam Dalam Tradisi Tinjak Tanah (Studi Pada Masyarakat Melayu Desa Sempurna Kecamatan Sungai Laur Kabupaten Ketapang en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account