ANALISIS NILAI EKONOMI KONVERSI LAHAN KARET MENJADI LAHAN SAWIT DI DESA NANGA MENUNUK KECAMATAN BELIMBING KABUPATEN MELAWI

Show simple item record

dc.contributor.advisor Mun'im, Fathan
dc.contributor.advisor Hanis, Rianda
dc.contributor.author SAFITRI, JULIANI
dc.date.accessioned 2022-06-15T10:16:33Z
dc.date.available 2022-06-15T10:16:33Z
dc.date.issued 2018-12-21
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/739
dc.description.abstract Alih fungsian lahan atau lazimnya disebut konversi lahan adalah perubahan fungsian sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula (seperti yang direncanakan) menjadi fungsi lain yang menjadi dampak negatif (masalah) terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri. Alih fungsi lahan dalam artian perubahan/penyesuaian peruntukan penggunaan, disebabkan oleh faktor-faktor yang secara garis besar meliputi keperluan untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang semakin bertambah jumlahnya dan meningkatnya tuntutan akan mutu kehidupan yang lebih baik atau malah sebaliknya, dengan kata lain apakah mampu atau tidak untuk dapat memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat dalam jangka pendek dan jangka panjang. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui realitas konversi lahan dari perkebunan karet menjadi perkebunan kelapa sawit di desa nanga menunuk kecamatan belimbing kabupaten melawi. 2) Untuk mengetahui analisa jangka pendek nilai ekonomi dari konversi lahan karet menjadi lahan sawit di desa nanga menunuk kecamatan belimbing kabupaten melawi. 3) Untuk mengetahui analisa jangka panjang nilai ekonomi dari konversi lahan karet menjadi lahan sawit di desa nanga menunuk kecamatan belimbing kabupaten melawi. 4) Untuk mengetahui konversi lahan ditinjau dari perspektif ekonomi islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik studi kepustakaan, wawancara langsung dan dokumentasi. iHasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Pada realitas konversi dapat ditarik kesimpulan bahwa pada kenyataan masyarakat melakukan alih fungsi lahan atau konversi lahan, dengan alasan terutama adalah trend harga yang tidak menguntungkan dalam jangka pendek maupun jangka panjang sehingga perlu diganti dengan komoditas yang lebih prospektif seperti perkebunan kelapa sawit. 2) Nilai ekonomi jangka pendek dari konversi lahan karet menjadi lahan sawit, bahwa aspek harga, waktu panen, keadaan cuaca, tenaga kerja, fluktuasi, permintaan, dan tingkat keuntungan, semua aspek tersebut menjadi faktor dilakukannya konversi lahan, dan dimana nilai ekonomi sawit lebih menjamin. 3) Untuk nilai ekonomi jangka panjang dari konversi lahan karet menjadi lahan sawit, perkebunan sawit masih menjanjikan. 4) Hasil penelitian konversi lahan karet menjadi lahan sawit ditinjau dari perspektif ekonomi islam bahwa pengembangan konversi lahan pertanian tidak dilarang secara ekplisit dalam al-Qur’an akan tetapi anjuran untuk mencari nafkah dengan cara bertani merupakan sunnah yang dijalankan oleh Rasulullah SAW, bahkan sahabat Imam Ali Bin Abi Tholib menyatakan pertanian merupakan salah satu pilar utama Negara. Berdasarkan fakta tersebut secara utuh dalam perspektif ekonomi Islam konversi lahan pertanian tidak dilarang selama bernilai mashlahat baik secara ekonomi sekaligus memelihara keseimbangan alam itu sendiri. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN PONTIANAK en_US
dc.subject Konversi Lahan, Komoditas Karet, Komoditas Sawit. en_US
dc.title ANALISIS NILAI EKONOMI KONVERSI LAHAN KARET MENJADI LAHAN SAWIT DI DESA NANGA MENUNUK KECAMATAN BELIMBING KABUPATEN MELAWI en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account