Abstract:
DEA FITRIANI, NIM (12016082), Pendeteksian Kecurangan Laporan
Keuangan Menggunakan Metode Beneish M-Score Pada PT Kimia Farma
Tbk Periode 2020-2022: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi
Akuntansi Syariah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2024.
Laporan keuangan merupakan instrumen penting yang dijadikan
sebagai pondasi dalam sebuah perusahaan. Menyadari pentingnya peran
laporan keuangan, maka harus disajikan dengan jujur dan sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan agar tidak menyesatkan para penggunanya.
Namun, pada kenyataanya tidak setiap laporan keuangan dapat disampaikan
secara tepat, akurat dan terbebas dari kecurangan. Adanya keinginan dan
kepentingan dari pihak tertentu membuat laporan keuangan rentan terhadap
manipulasi data sehingga tidak dapat menggambarkan kondisi yang
sebenarnya. Maka dari itu, deteksi dini terhadap kecurangan laporan
keuangan menjadi sebuah hal yang penting untuk mengantisipasi ataupun
meminimalisir kemungkinan adanya manipulasi.
Penelitian
ini
bertujuan
untuk: 1) Mengetahui rasio yang
mengindikasikan kecurangan laporan keuangan pada PT Kimia Farma Tbk
periode 2020-2022 berdasarkan alat ukur dari metode Beneish M-Score; 2)
Mengetahui PT Kimia Farma Tbk masuk ke dalam kategori manipulator, grey
company, atau non-manipulator dengan menggunakan metode Beneish M
Score.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu data sekunder yakni
laporan keuangan yang diambil dari web Bursa Efek Indonesia. Adapun
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan studi
pustaka. Sementara untuk menganalisis datanya peneliti menggunakan teknik
analisis ratio index dari model Beneish M-Score dengan delapan variabel
yakni DSRI, GMI, AQI, SGI, DEPI, SGAI, LVGI, dan TATA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pada tahun 2020, perusahaan
tidak terindikasi manipulasi dengan nilai M-Score -2,88. Namun, terdapat dua
rasio yang berada dalam grey area yaitu GMI dan AQI; 2) Pada tahun 2021,
perusahaan terindikasi kemungkinan adanya manipulasi dengan nilai M
Score -2,06 dan rasio yang terindikasi berada di grey area yaitu GMI, SGI,
dan TATA; 3) Pada tahun 2022, perusahan tidak terindikasi manipulasi
dengan nilai M-Score -2,65. Namun, terdapat rasio yang terindikasi ke dalam
manipulator yaitu SGAI dan satu rasio yang berada di grey area yakni DSRI.