Abstract:
FITRIA WILDANUM MUKHOLADUN, 12106022, Problematika Mahasiswa Penyandang Disabilitas di Institut Agama Islam Negeri Pontianak: Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam, Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam, Institut Agama Islam Negeri Pontianak, 2025.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mendeskripsikan: 1) Problematika yang dihadapi oleh mahasiswa penyandang disabilitas dalam aspek akademik di IAIN Pontianak; 2) Problematika yang dihadapi oleh mahasiswa penyandang disabilitas dalam aspek sosial di IAIN Pontianak; 3) Fasilitas kampus yang tersedia bagi mahasiswa penyandang disabilitas di IAIN Pontianak.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi, yang berfokus pada pemahaman mendalam terhadap pengalaman hidup mahasiswa disabilitas. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap empat mahasiswa dari dua fakultas yang memiliki jenis disabilitas berbeda seperti tuna daksa, tuna netra low vision dan total, serta autisme.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Mahasiswa penyandang disabilitas di IAIN Pontianak masih menghadapi problematika dalam aspek akademik karena keterbatasan fasilitas, ketidaksesuaian bahan ajar yang aksesibel seperti braille atau audio, metode pembelajaran yang belum inklusif, serta ketiadaan kebijakan kampus yang jelas, sehingga mereka harus memperjuangkan sendiri hak dan kebutuhan akademiknya. 2) Mahasiswa penyandang disabilitas di IAIN Pontianak sebagain besar mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar dalam aspek sosial, namun masih ada kasus diskriminatif, keterbatasan aksesibilitas, hambatan komunikasi, serta tantangan penyesuaian diri dan stigma di dunia kerja yang menunjukkan perlunya perlindungan dan dukungan yang lebih merata. 3) Fasilitas bagi mahasiswa penyandang disabilitas di IAIN Pontianak sebenarnya sudah tersedia, namun pemanfaatannya terhambat oleh minimnya sosialisasi, standar aksesibilitas yang belum terpenuhi, serta keterbatasan dan ketidakmerataan fasilitas fisik di seluruh area kampus. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ketimpangan akses akademik, sosial dan fasilitas masih menjadi tantangan besar bagi mahasiswa penyandang disabilitas. Oleh karena itu, disarankan agar kampus segera menyusun kebijakan inklusif yang tertulis, meningkatkan sosialisasi layanan, memberikan pelatihan kepada dosen, serta mengembangkan sarana dan prasarana yang mendukung pendidikan inklusif di lingkungan perguruan tinggi.