ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA USAHA DAPOER KAMPUNG KAB. MELAWI

Show simple item record

dc.contributor.advisor Azimi, Aulia
dc.contributor.advisor Putri, Izza Karunia
dc.contributor.advisor Subardi, Hani Meilita Purnama
dc.contributor.advisor Sabirin, Sabirin
dc.contributor.author Fitaloka, Nadia Seftia
dc.date.accessioned 2025-07-30T03:08:14Z
dc.date.available 2025-07-30T03:08:14Z
dc.date.issued 2025-06-17
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/7078
dc.description.abstract Nadia Seftia Fitaloka (12116037). Analisis Break Even Point (BEP) Sebagai Alat Perencanaan Laba Pada Usaha Dapoer Kampung Kab. Melawi. Program Studi Akuntansi Syariah. Fakultass Ekonomi dan Bisnis Islam. Institut Agama Islam Negeri Pontianak. 2025 Selain memiliki peran penting dalam perekonomian dan pemberdayaan masyarakat, UMKM di Indonesia membutuhkan perencanaan laba untuk keberlanjutan. Usaha katering Dapoer Kampung di Kabupaten Melawi mengalami variasi penjualan dalam tiga triwulan: penjualan sebesar 44.250.000 di triwulan pertama, 31.750.000 di triwulan kedua, dan 41.500.000 di triwulan ketiga. Penurunan penjualan di triwulan kedua menunjukkan bahwa strategi yang lebih baik diperlukan. Dalam Islam, perencanaan laba mencakup niat baik, pengelolaan sumber daya yang efektif, dan keterbukaan. Untuk menghindari kerugian, analisis Break Even Point (BEP) sangat penting untuk menentukan volume penjualan minimum. Dengan 27 pesaing, Dapoer Kampung harus berkonsentrasi pada pengelolaan biaya dan pendekatan yang bertahan lama. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui Break Even Point (BEP) pada Usaha Dapoer Kampung. 2) Mengetahui Margin of Safety (MOS) pada Usaha Dapoer Kampung. 3) Mengetahui bagaimana implementasi BEP dan MOS dalam perencanaan laba. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunkan yaitu studi kasus. Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang di peroleh dari laporan keuangan. Analisis data yang diterapkan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif non statistik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 1) BEP yang diperoleh yaitu Rp. 19.448.258 untuk Paket 1, Rp 13.986.760 untuk Paket 2, dan Rp. 20.874.134 untuk Paket 3. Perbedaan dalam BEP ini karena adanya variasi dalam jumlah biaya yang dikeluarkan oleh UMKM Dapoer Kampung setiap bulan. 2) MOS yang diperoleh usaha dapoer kampung sudah memiliki fleksibilitas cukup tinggi. 3) UMKM Dapoer Kampung dapat mengimplementasikan perencanaan laba yang efektif dengan menggunakan analisis Break Even Point (BEP) untuk menetapkan target penjualan minimum dan memahami Margin of Safety (MOS) untuk mengelola risiko penurunan penjualan. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN Pontianak en_US
dc.subject Break Even Point (BEP) en_US
dc.subject Margin Of Safety (MOS) en_US
dc.subject Perencanaan Laba en_US
dc.title ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA USAHA DAPOER KAMPUNG KAB. MELAWI en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account