Abstract:
NUR HASANAH (12101114) Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menangani Perilaku Barcode Tangan (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah Simpang Empat Kecamatan Tangaran Kabupaten Sambas Tahun 2023). Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Pontianak, 2025.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya kasus Self-Harm di kalangan siswa SMP sebagai bentuk pelarian dari tekanan emosional, kesepian, dan masalah keluarga. Salah satu bentuk yang ditemukan di SMP Muhammadiyah Simpang Empat adalah perilaku “barcode tangan”, yakni tindakan menyayat kulit dengan benda tajam tanpa tujuan mengakhiri hidup. Fenomena ini menunjukkan adanya pola berulang yang membutuhkan perhatian khusus dari pihak sekolah, terutama dari guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang memiliki peran strategis dalam pembinaan moral dan spiritual siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Faktor penyebab terjadinya Self-Harm berupa barcode tangan; (2) Peran guru PAI dalam mengidentifikasi dan memahami perilaku tersebut; (3) Strategi pencegahan dan penanganan siswa yang melakukan Self-Harm; serta (4) benruk kerja sama antara guru PAI, BK, dan orang tua dalam mencegah dan menangani kasus tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Informan penelitian berjumlah 10 orang, terdiri dari guru PAI, guru BK, siswa, dan orang tua/wali siswa. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara dan dokumentasi, dengan analisis data menggunakan model Miles, Huberman, dan Saldana yang mencakup kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data diperoleh melalui member check, triangulasi sumber, dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) faktor penyebab Self-Harm yaitu pengaruh media sosial khususnya TikTok, tekanan teman sebaya, dan dinamika keluarga. (2) Strategi Guru PAI dalam mengidentifikasi dan memahami perilaku tersebut dilakukan melalui pendekatan empatik dan komunikasi interpersonal. (3) Strategi pencegahan dan penanganan yang digunakan bersifat edukatif, spiritual, dan kolaboratif, baik dalam pembelajaran maupun kegiatan keagamaan. (4) Bentuk kerja sama antara Guru PAI, BK, dan orang tua terbukti efektif dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pemulihan siswa.