Kompetensi Pendidik Menurut Maharaja Imam Sambas H. Muhammad Basiuni Imran (1885-1976)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Erwin, Erwin
dc.contributor.advisor Sahri, Sahri
dc.contributor.advisor Zaenuddin, Zaenuddin
dc.contributor.advisor Wahab, Wahab
dc.contributor.author Wahyudi, Annisa Rezki Eka Putri
dc.date.accessioned 2025-07-21T01:33:06Z
dc.date.available 2025-07-21T01:33:06Z
dc.date.issued 2025-07-17
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/6887
dc.description.abstract Annisa Rezki Eka Putri Wahyudi (22341004) Program Magister Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Negeri Pontianak. Dengan judul “Kompetensi Pendidik Menurut Maharaja Imam Sambas H. Muhammad Basiuni Imran (1885-1976)”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kompetensi pendidik dalam meningkatkan kualitas pendidikan Islam di Indonesia, khususnya di tengah tantangan globalisasi, perubahan kurikulum, dan krisis moral yang dihadapi dunia pendidikan saat ini. Permasalahan utama yang diangkat adalah kurangnya pemahaman terhadap konsep kompetensi pendidik menurut tokoh lokal, serta adanya kesenjangan antara kompetensi ideal yang diharapkan dan realitas di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan menganalisis pemikiran Maharaja Imam Sambas H. Muhammad Basiuni Imran (1885-1976) mengenai kompetensi pendidik, serta relevansinya dalam pengembangan pendidikan Islam modern. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi pustaka dan analisis konten untuk menggali pemikiran Maharaja Imam Sambas H. Muhammad Basiuni Imran mengenai kompetensi pendidik. Penelitian ini difokuskan pada analisis literatur yang berkaitan dengan pendidikan Islam dan kompetensi pendidik, serta dokumen-dokumen yang relevan dengan pemikiran Basiuni Imran. Proses pengumpulan data dilakukan melalui pengkajian buku, artikel, dan sumber-sumber sejarah yang mendokumentasikan kontribusi Basiuni Imran dalam dunia pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Basiuni Imran menekankan lima kompetensi utama bagi pendidik, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, profesional dan kepemimpinan. Basiuni Imran menawarkan gagasan pendidikan yang bersifat menyeluruh dan terpadu, di mana proses pembelajaran harus melibatkan aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan secara xi seimbang. Ia menolak adanya dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum, serta menegaskan bahwa pembentukan akhlak harus menjadi fondasi utama dalam setiap jenjang pendidikan. Pendekatan seperti ini sangat penting untuk memperbarui sistem pendidikan Islam di Indonesia, sehingga mampu melahirkan pendidik yang tidak hanya berprestasi secara intelektual, tetapi juga memiliki kekuatan spiritual dan moral yang tinggi. Dengan demikian, pemikiran Basiuni Imran dapat dijadikan rujukan dalam penguatan sistem pendidikan Islam di Indonesia agar mampu melahirkan pendidik yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki kedalaman spiritual, moral, dan mampu menjadi teladan di masyarakat. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN Pontianak en_US
dc.subject Kompetensi Pendidik en_US
dc.subject Maharaja Imam en_US
dc.subject Basiuni Imran en_US
dc.title Kompetensi Pendidik Menurut Maharaja Imam Sambas H. Muhammad Basiuni Imran (1885-1976) en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account