DAMPAK KEBERADAAN PASAR MODERN TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DI KECAMATAN RASAU JAYA (Studi Kasus pada Pedagang Pasar Tradisional Rasau Jaya)

Abstract

MUHAMMAD FADHIL YAZID, Dampak Keberadaan Pasar Modern Terhadap Pendapatan Pedagang Pasar Tradisional di Kecamatan Rasau Jaya (Studi Kasus pada Pedagang Pasar Tradisional Rasau Jaya): Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi: (1) persepsi pedagang pasar tradisional terhadap pasar modern di Kecamatan Rasau Jaya; (2) perubahan signifikan pada Tingkat pendapatan pedagang pasar tradisional di Kecamatan Rasau Jaya setelah hadirnya pasar modern.; (3) strategi pedagang pasar tradisional dalam menghadapi persaingan dengan pasar modern. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Sumber data penelitian in terdiri dari sumber primer dan sumber sekunder, yaitu: 1) Sumber primer adalah 1) pedagang dan konsumen pasar modern dan pasar tradisional; 2) Sumber sekunder adalah Pengurus Pasar Tradisional Kecamatan Rasau Jaya. Pemerintah Desa Rasau Jaya Satu dan BumDes Rasau Jaya Satu. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik observasi dengan pedoman wawancara dan teknik dokumentasi. Sedangkan untuk menganalisis datanya peneliti menggunakan analisis reduksi data, display data dan penarikan Kesimpulan (verifikasi). Berdasarkan pada analisis yang dilakukan, maka peneliti menyimpulkan bahwa: 1) persepsi pedagang pasar tradisional kecamatan rasau jaya terhadap pasar modern bahwa pasar modern sebagai pesaing pasar tradisional karena menimbulkan dampak positif yang dapat dirasakan oleh pedagang yaitu memberikan kemudahan dalam transaksi uang digital dan dampak negatif yang dapat dirasakan yaitu perubahan jumlah pelanggan, Tingkat kenyamanan, perubahan harga barang dan perubahan pola belanja masyarakat; 2) Tingkat pendapatan pedagang pasar tradisional setelah adanya pasar modern yaitu mengalami penurunan sebesar 22,58% sejak hadirnya pasar modern, disebabkan oleh faktor promosi atau diskon yang ditawarkan oleh pasar modern, kenyamanan fasilitas dan fleksibilitas waktu pasar modern; 3) Pedagang pasar tradisional belum menerapkan startegi atau inovasi tertentu untuk menarik konsumen, pedagang pasar tradisional juga hanya menerapkan sistem kerja sama antar pedagang untuk menyamakan harga barang di pasar tradisional, pedagang pasar tradisional belum pernah menerima program pelatihan baik dari pemerintah maupun stakeholder yang bersangkutan.