Abstract:
Maimunah, “MODEL PENDIDIKAN INKLUSIF-MULTIKULTURAL: Implementasi dan Daya Tahannya Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMPN 2 Pontianak Selatan”. Skripsi. Pontianak, Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Pontianak, 2025.
Tujuan penelitian ini menjelaskan bagaiamana model pendidikan inklusif-multikutural pada pembelajaran PAI di SMPN 2 Pontianak Selatan dengan sub pembahasan sebagai berikut: Pertama, mendeskripsikan bagaimana implementasi model pendidikan inklusif-multikutural pada pembelajaran PAI di SMPN 2 Pontianak Selatan; Kedua, mendeskripsikan bagaimana daya tahan model pendidikan inklusif-multikutural pada pembelajaran PAI di SMPN 2 Pontianak Selatan.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatatan kualitatif dengan jenis penelitian deksriptif. Pada penelitian ini, data dikumpulakn melalui tiga teknik utama yaitu, wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Di sisi lain, teknik analisis data yang digunakan adalah kondensasi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Peneliti menggunakan triangulasi, member check, dan diskusi teman sejawat untuk memastikan data adalah valid.
Hasil penelitian mengenai model pendidikan inklusif-multikultural pada pembelajaran PAI di SMPN 2 Pontianak Selatan menunjukkan bahwa implementasi model pendidikan inklsuif-multikultural ini telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan prinsip-prinsipnya. Pertama, prinsip pemerataan dan peningkatan kualitas atau mutu tercermin dengan adanya sarana dan prasana yang memadai dan aksesibel bagi peserta didik serta tersedia Guru Pendamping Khusus (GPK) bagi peserta didik yang disabilitas. Kedua, prinsip keberagaman diterapkan dengan mengakomodir peserta didik dari segi fisik dan juga finansial serta penggunaan kurikulum dan metode pembelajaran yang fleksibel. Ketiga, prinsip kebermakanaan diterapkan dengan terciptanya komunitas kelas yang ramah dan saling menerima. Keempat, prinsip keteribatan tercermin dengan melibatkan pihak-pihak lain seperti melibatkan orang tua dalam sosialisasi pendidikan inklusif-multikultural dan melibatkan orang tua dan juga LDAC Kota Pontianak pada Program Pembelajaran Individual (PPI). Selain itu, daya tahan model pendidikan inklusif-multikultural pada pembelajaran PAI di SMPN 2 Pontianak Selatan juga dapat dikatakan fungsional karena telah memenuhi semua prasyarat yang diperlukan. Pertama, dari sisi adaptasi, dilakukan dengan adanya sarana dan prasana yang aksesibel dan tersedianya sumber daya yang kompeten yaitu Guru Pendamping Khusus (GPK). Kedua, dari sisi pencapaian tujuan, dirumuskan melalui visi dan misi sekolah yang relevan dengan pendidikan inklusif-multikultural kemudian diterapkan dengan penggunaan kurikulum dan metode pembelajaran yang fleksibel serta didukung dengan adanya program pembelajaran Program Pembelajaran Individual (PPI). Ketiga, dari sisi integrasi, tercermin dengan pelibatan pihak lain dalam beberapa program yaitu pelibatan orang tua dalam sosialisasi pendidikan inklusif dan pelibatan orang tua dan LDAC Kota Pontianak pada Program Pembelajaran Individual (PPI). Keempat, dari sisi pemeliharaan pola, daya tahan pendidikan inklusif-multikultural pada pembelajaran PAI terlihat dengan komunitas kelas yang ramah dan saling menerima serta adanya budaya sekolah yang relevan yaitu peringatan hari disabilitas internasional.