KAJIAN ‘URF TENTANG TRADISI BATUMBANG APAM ANAK SUKU BANJAR DI DESA PADU BANJAR KECAMATAN SIMPANG KABUPATEN HILIR KAYONG UTARA

Show simple item record

dc.contributor.advisor Marluwi, Marluwi
dc.contributor.advisor Muzammil, Sa'dulloh
dc.contributor.advisor Achmad, Firdaus
dc.contributor.advisor Nahdhiyyah, Husnun
dc.contributor.author Kurniani, Putri
dc.date.accessioned 2025-03-24T01:48:00Z
dc.date.available 2025-03-24T01:48:00Z
dc.date.issued 2025-02-03
dc.identifier.citation APA (American Psychological Association) en_US
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/6123
dc.description.abstract Putri Kurniani (12112036). Kajian ‘Urf Dalam Tradisi Batumbang apam anak Suku Banjar di Desa Padu Banjar Kezamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara. Fakultas Syari’ah Prodi Hukum Keluarga Islam (Ahwal Syakhshiyyah) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2024. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Bagaimana Pelaksanaan tradisi batumbang apam anak suku Banjar di Desa Padu Banjar Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara. 2) Apa yang mendasari pelaksanaan Tradisi batumbang apam anak suku Banjar Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara. 3) Bagaimana Pandangan ‘Urf tentang pelaksanaan tradisi batumbang apam anak di Desa Padu Banjar Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian (field research) dan pendekatan sosiolegal. Sumber data yang digunakan terdiri dari dua kategori: sumber primer yang meliputi tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyatakat; serta Sumber sekunder yang mencakup buku, jurnal, dan artikel terkait. Teknik pengumpulan data dilakuka melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk analisis data, peneliti menerapkan Teknik reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Keabsahan data dijamin melalui triangulasi sumber. Berdasarkan analisi yang dilakukan, peneliti menyimpulkan bahwa: 1) pelaksanaan tradisi batumbang apam anak terdapat beberapa tahapan yaitu: memotong pelepah kelapa hingga setinggi anak yang akan dibatumbangkan, pembacaan surah yaseen, prosesi penumbangan apam kearah kanan, kiri, dan depan, pelemparan beras kuning kepada anak yang dibatumbangkan, pembacaan doa selamat; 2) Tradisi Batumbang Apam Anak bagi suku Banjar adalah wujud interaksi budaya, agama, dan sosial untuk memohon keselamatan, mempererat persaudaraan, dan memperkuat jati diri, terutama saat bulan Safar. Tradisi ini menjadi cara masyarakat Banjar menghindari musibah dan memperkokoh nilai- nilai luhur 3) Tradisi Batumbang Apam Anak di Desa Padu Banjar dikategorikan sebagai 'urf khas dan shahih karena dijalankan oleh masyarakat tertentu dan tidak bertentangan dengan syariat Islam. Namun, keyakinan terkait kesialan bulan Safar dalam tradisi ini dianggap 'urf fasid' karena bertentangan dengan prinsip Islam bahwa nasib buruk lebih disebabkan oleh perbuatan individu daripada waktu tertentu. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN PONTIANAK en_US
dc.subject Batumbang Apam en_US
dc.subject Kajian 'Urf en_US
dc.title KAJIAN ‘URF TENTANG TRADISI BATUMBANG APAM ANAK SUKU BANJAR DI DESA PADU BANJAR KECAMATAN SIMPANG KABUPATEN HILIR KAYONG UTARA en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account