Abstract:
Syarah Padia, 12006035. Studi Kasus : Adversity Quotient Remaja Broken Home Panti Asuhan Aisyiyah “Nur Fauzi” Pontianak. Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI), Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2024.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana kondisi adversity quotient pada remaja broken home di Panti Asuhan Aisyiyah “Nur Fauzi” Pontianak, dengan rincian: 1) Mengetahui bagaimana kondisi adversity quotient remaja broken home di Panti Asuhan Aisyiyah “Nur Fauzi”, 2) Melihat bagaimana upaya remaja broken home di Panti Asuhan Aisyiyah “Nur Fauzi” dalam menerapkan adversity quotient, 3) Mengetahui bagaimana upaya pengurus panti dalam membentuk atau mengelola adversity quotient pada remaja broken home di Panti Asuhan Aisyiyah “Nur Fauzi”.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik penelitian yang digunakan berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian, analisis data dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan : 1) Kondisi adversity quotient remaja panti asuhan menunjukkan keberagaman. Pertama, pada aspek control remaja tersebut merasakan emosi intens ketika dihadapkan kesulitan, kemudian aspek orgin dan ownership mereka menunjukkan sikap positif dalam kegagalan. Berikutnya, pada aspek reach remaja tersebut mengandalkan dukungan sosial dalam merespon masalah. Terakhir, aspek enduranche secara keseluruhan remaja tersebut memerlukan dukungan orang lain dalam menghadapi tantangan hidup, 2) upaya remaja panti asuhan menghadapi tantangan hidup menggunakan berbagai strategi. Ketika dihadapkan situasi sulit mereka bercerita pada teman, ketika usaha mandiri tidak berhasil mereka meminta bantuan pada orang lain, dan mereka memandang masalah sebagai pelajaran hidup, 3) Upaya yang diberikan pihak panti asuhan dengan memberikan pendidikan keagamaan dan pendidikan formal untuk meningkatkan keyakinan spiritual dan kecerdasan remaja di panti asuhan tersebut. Struktur kegiatan harian yang disiplin dan dukungan kesehatan fisik serta mental melalui kerja sama dengan pihak medis dengan adanya BPJS