Abstract:
Naufal Fikri Akmalul Hakim (12012003). Arah Kiblat Masjid-Masjid Di Kota Pontianak Menurut Rasdhul Qiblah Harian. Fakultas Syariah Program Studi Hukum Keluarga Islam (Ahwal Syakhshiyyah) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2024.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh masjid-masjid di kota Pontianak, hal ini dikarenakan masih ada beberapa bangunan masjid di Kota Pontianak yang masih original yang mana bangunan tersebut belum pernah di ubah sejak awal berdiri. Dalam hal lain sajadah yang dipergunakan untuk beribadah masih mengikuti bangunan masjid tersebut. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Mengetahui derajat arah kiblat masjid-masjid di kota Pontianak dengan metode rasdhul kiblat harian. 2) Mengetahui tingkat akurasi arah kiblat masjid-masjid di kota Pontianak dengn metode rasdhul qiblah harian.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dimana data diperoleh, sumber data dapat berupa benda, gerak, tempat dan sebagainya. Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu: 1) Data arah kiblat di masjid di kota Pontianak secara umum. 2) data arah kiblat masjid yang diteliti. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah Teknik pengamatan dan pengukuran. Sedangkan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi. Kemudian dalam pengolahan data menggunakan tahap editing, klasifikasi, verifikasi, analisis, dan kesimpulan.
Berdasarkan analisis yang dilakukan , maka peneliti menyimpulkan bahwa: 1) derajat arah kiblat (azimuth) bangunan masjid Sultan Syarif Abdurrahman mengalami deviasi sebesar 6°, masjid Baiturrahman sebesar 2°, masjid Al-Jihad sebesar 8° dan masjid Jami’ Baiturrahman 10°. Berdasarkan Teori keakurasian menunjukkan bahwa arah kiblat keempat Masjid adalah “Tidak Akurat”. 2) Berdasarkan rasdhul qiblah harian, Akurasi arah kiblat keempat masjid tersebut menghadap ke 292,70° atau 292°42’00” untuk mengarah tepat ke Ka’bah dengan sudut toleransi maksimal 7 km ke utara dan 12 km ke selatan dari bangunan ka’bah. 3) Dengan azimuth saat ini, Masjid Sultan Syarif Abdurahman justru menghadap ke bagian negara eritria benua afrika dengan jarak dari Ka’bah sejauh 667 km. Untuk bangunan Masjid Baiturrahman menghadap laut merah jazirah arab dengan jarak dari Ka’bah sejauh 222 km. Untuk bangunan Masjid Al-Jihad menghadap ke negara ethopia dengan jarak dari Ka’bah sejauh 890 km. Dan untuk bangunan Masjid Baiturrahman menghadap negara ethopia benua afrika dengan jarak dari ka’bah sejauh1,113 km deviasi pada azimuth bangunan keempat masjid tersebut sama sekali tidak menghadap tepat ke arah kiblat ataupun dapat ditoleransi sudut deviasinya.