Abstract:
NELLY KARTIKA, 12005067, Komunikasi Interpersonal Ibu Tunggal (Single Parent) Dengan Anak Remaja Di Desa Merapi Rt 007/Rw 004 Sekadau Hilir: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak 2025.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara umum komunikasi interpersonal orang tua tunggal (single parent) dengan anak remaja di Desa Merapi Sekadau Hilir. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengungkap (1) Proses komunikasi interpersoanl ibu tunggal dengan anak remaja di Desa Merapi Sekadau Hilir; (2) Faktor pendukung dan penghambat dari komunikasi interpersonal ibu tunggal dengan anak remaja dalam berkomunikasi yang terjadi di Desa Merapi Sekadau Hilir.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Sumber data penelitian ini terdiri dari sumber primer dan sumber sekunder, yaitu: 1) Sulmbelr data primelr dalam pelnellitian ini adalah ibu tunggal (Singell Parelnt) yang berjumlah lima orang karelna pelrcelraian. Selrta kaitanya delngan komunikasi interpersonal yang ditelrapkan ibu tunggal telrhadap anak remajanya di desa merapi sekadau hilir; 2) Sumber sekunder dalam pelnellitian ini di pelrolelh dari peneliti dapatkan dari Desa Merapi Sekadau Hilir yang berupa data-data diperlukan untuk memperkuat data primer, dan yang peneliti peroleh dari bulkul, dokulmeln, arsip ataulpuln yang lainnya yang belrkaitan delngan masalah pelnellitian. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian yang di dapat: 1) Proses komunikasi interpersonal ibu tunggal dengan anak remaja di Desa Merapi Sekadau Hilir dalam aspek komunikasi interpersonal seperti keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan dari lima keluarga terdapat dua keluarga yang mengaplikasikan komunikasi interpersonal dengan intens pada kehidupan sehari-hari sesuai dengan teori yaitu pada keluarga DF dan RJ yang mana keluarga tersebut harmonis dan komunikasi bersama anak remajanya lancar, sedangkan ketiga keluarga lainnya, belum sepenuhnya mengaplikasikan komunikasi interpersonal dengan, yaitu pada keluarga FDP, R, dan MW yang sering terjadi komunikasi yang tidak menggandung kesepahaman atau perubahan sikap antara ibu tunggal dan anak remajanya; 2) Faktor pendukung dan penghambat komunikasi interpersonal ibu tunggal dengan anak remaja dalam berkomunikasi yang terjadi di Desa Merapi Sekadau Hilir. Faktor pendukung pada keluarga DF, RJ lebih memahami aspek keterbukaan, empati, sikap positif, mendukung, dan kesetaraan, sedangkan pada keluarga FDP hanya pada aspek empati dan kesetaraan, sebaliknya pada faktor penghambat pada keluarga R dan MW yang tidak menerapkan aspek komunikasi interpersonal dengan baik secara keseluruhan, yang mengakibatkan perubahan anak yang nakal dikarenakan kurangnya perhatian orang tua.