Peran Guru PAI dan Budi Pekerti dalam Membangun Kesadaran Moderasi Beragama di SMAN 3 Pontianak Tahun Ajaran 2024/2025

Abstract

Syeren Nadilla Dharmawan, “Peran Guru Pai Dan Budi Pekerti Dalam Membangun Kesadaran Moderasi Beragama Di Sman 3 Pontianak Tahun Ajaran 2024/2025”. Skripsi. Pontianak, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Pontianak, 2024. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya peran pendidikan agama dalam membangun kesadaran moderasi beragama di kalangan peserta didik. Indonesia sebagai negara multikultural dengan beragam agama, budaya, dan suku rentan terhadap konflik jika tidak terdapat pemahaman yang tepat tentang moderasi beragama. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti di sekolah memiliki tanggung jawab penting dalam membimbing peserta didik untuk memahami indikator moderasi, seperti komitmen kebangsaan, toleransi, anti-kekerasan, dan akomodatif terhadap budaya lokal. Penelitian ini berfokus pada peran guru PAI dan Budi Pekerti dalam membangun kesadaran moderasi beragama di SMAN 3 Pontianak. Tujuan penelitian ini mengetahui bagaimana guru PAI dan Budi Pekerti di SMAN 3 Pontianak dalam membangun kesadaran moderasi beragama melalui empat indikator: komitmen kebangsaan, toleransi, anti-kekerasan, dan penerimaan terhadap kebudayaan lokal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dengan guru PAI dan Budi Pekerti, serta dokumentasi di SMAN 3 Pontianak. Analisis dilakukan melalui tahapan pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PAI dan Budi Pekerti di SMAN 3 Pontianak telah membangun kesadaran moderasi beragama dalam pembelajaran, terutama melalui pendekatan keteladanan dan dialog. Guru berperan sebagai motivator, fasilitator, dan evaluator dalam proses pendidikan, yang secara efektif membantu siswa memahami pentingnya moderasi beragama. Keempat indikator moderasi, yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, anti-kekerasan, dan akomodatif terhadap budaya lokal, telah ditanamkan dengan baik melalui kegiatan pembelajaran dan interaksi sehari-hari di sekolah.