Abstract:
SHAHIBUL FADHLI. Penggunaan Metode Kisah Pada Mata Pelajaran SKI di MI Al-Ishlah Parit Wak Paik Tahun Ajaran 2023/2024. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2024.
Tujuan penelitian ini ialah 1). Mendeskripsikan Penggunaan Metode Kisah Pada Mata Pelajaran SKI di Kelas III MI Al-Ishlah, dan 2). Menganalisis Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Metode Kisah Pada Mata Pelajaran SKI di Kelas III MI Al-Ishlah Parit Wak Paik.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, untuk mendapatkan data, peneliti memilih Teknik pengumpulan data yang berasal dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun sumber data primer dari penelitian peneliti mewawancarai guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dan observasi lapangan dikelas III MI pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islaam. Sedangkan data sekunder yang peneliti peroleh berasal dari dokumen silabus dan RPP.
Hasil dari penelitian ini yang peneliti peroleh ialah pada penggunaannya metode kisah mendapatkan respon yang positif dari peserta didik hal ini dibuktikan dengan meningkatnya minat belajar peserta didik pada saat diterapkan metode kisah, ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan pada saat menggunakan metode kisah pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yaitu 1). langkah-langkah yang dilakukan harus teratur yaitu dimulai dengan membaca do’a, mempersiapkan alat peraga atau media, mengkondisikan kelas, memberikan stimulus kepada peserta didik, memberikan kisah atau cerita, diakhir memberikan pertanyaan dan diskusi untuk menekankan poin-poin inti. 2). Harus diiringi dengan penggunaan media atau alat peraga yang sesuai seperti media gambar, video, atau silde power point. 3). Guru harus menguasai materi dengan baik agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan peserta didik dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan. 4). Pengambilan materi yang tidak terlalu luas agar fokus peserta didik lebih efektif dan tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat mudah tercapai. 5). Penguasaan kelas yang baik agar pada proses pembelajaran berlangsung kelas tetap kondusif.