Abstract:
HABIBAH, “Akuntansi Pesantren Pada Pondok Pesantren Nurul Ulum AlMasudiyah Kubu Padi”. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Akuntansi
Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak 2024.
Permasalahan Pondok Pesantren Nurul Ulum Al-Masudiyah Kubu Padi yaitu
pencatatan masih sangat sederhana (manual), hanya berupa pencatatan kas masuk dan
kas keluar, pencatatan laporan keuangan belum sesuai dengan standar akuntansi,
pertanggung jawaban laporan keuangan sangat diperlukan internal dan eksternal
pondok pesantren belum semuanya menyusun laporan keuang1an sesuai dengan
Pedoman Akuntansi Pesantren yang efektif digunakan 31 Mei 2018 dan masih banyak
pondok pesantren yang belum mengetahui tata cara pembukuan dikarenakan
kurangnya pemahaman mengenai cara penyusunan laporan keuangan yang sesuai
berdasarkan peraturan akuntansi pesantren karena laporan keuangan yang sesuai
dengan standar perlu disiapkan secara akurat.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui pentingnya akuntansi pesantren
bagi Pondok Pesantren Nurul Ulum Al- Masudiyah Kubu Padi, 2) untuk mengetahui
proses akuntansi pada Pondok Pesantren Nurul Ulum Al- Masudiyah Kubu Padi, 3)
untuk mengetahui proses penyajian laporan keuangan di Pondok Pesantran Nurul Ulum
Al-Masudiyah Kubu Padi berdasarkan SAK ETAP.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan
metode penelitian bersifat kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi secara langsung ke Pondok Pesantren
Nurul Ulum Al-masudiyah Kubu Padi, wawancara secara langsung ke ustadz atau
pimpinan yang ada di Pondok Pesantren Nurul Ulum Al-Masudiyah Kubu Padi dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Teknik pengujian keabsahan
data yang digunakan yaitu triangulasi dan member check.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa: 1) Pondok
Pesantren Nurul Ulum Al Mas’udiyah Kubu Padi dalam hal sudah menerapkan
pentingnya akuntansi di Pondok Pesantren Nurul Ulum Al Mas’udiyah Kubu Padi
karena pengurus pondok pesantren sudah memahami pentingnya akuntansi di Pondok
Pesantren Nurul Ulum Al Mas’udiyah Kubu Padi terkait pengeluaran dan pendapatan
bulanan dengan jelas yang dimana penerapannya dilakukan secara sistematis untuk
melatih kejujuran pengelolaan keuangan, memahami pencatatan yang memprioritaskan
pembelanjaan, melakukan pertanggungjawaban agar bisa melaksanakan evaluasi
keuangan, memahami strategi dan kondisi surplus dalam membandingkan jumlah
penerimaan dan pengeluaran dengan mengidentifikasi biaya yang tidak terduga agar
sistem akuntansi teratur dalam melacak pendapatan dan pengeluaran, membantu
menciptakan pemahaman budaya yang jujur dalam pengelolaan, memahami prinsip
kehati-hatian dalam pembelanjaan uang agar tidak pemborosan dan melakukan
pengeluaran yang bermanfaat dan memahami
vi
pelaksanaan terkait akuntansi yang ada di pondok pesantren. 2) Proses akuntansi Di
Pondok Pesantren Nurul Ulum Al-Mas'udiyah Kubu Padi menunjukkan pemahaman
dasar pihak pondok pesantren terkait dengan proses sistem akuntansi yang belum
berjalan secara sistematis karena memiliki formulir standar yang konsisten dalam
mencatat transaksi dengan andal dan secara berkala namun panduan dan laporan
keuangan dalam hal penyusunan secara berkala seperti penyusunan laporan laba rugi,
neraca keuangan, perubahan modal, laporan arus kas, neraca saldo di akhir periode dan
penyesuaian neraca saldo, bukti transaksi pengeluaran dalam mencatat transaksi belum
sama sekali dilaksanakan secara sistematis dan tidak sesuai dengan SAK ETAP serta
tidak menggunakan buku besar karena kurang pemahaman sebab melakukan
pencatatan sederhana dan keterbatasan sumber daya tetapi dalam peningkatan
transparansi, akuntabilitas serta kepercayaan, pihak pondok pesantren sudah terbangun
dengan baik dan mengakui pentingnya manfaat laporan laba rugi, penyesuaian pada
neraca, laporan perubahan modal, laporan arus kas, catatan atas laporan beserta isinya,
neraca saldo dan neraca saldo yang disesuaikan. 3) Proses penyajian laporan keuangan
di Pondok Pesantren Nurul Ulum Al-Mas'udiyah Kubu Padi menunjukkan bahwa pihak
pondok pesantren belum memahami nilai aset yang diperbarui, pendapatan kegiatan
operasional dicatat, penerapan pengukuran aset berdasarkan harga perolehan,
melakukan penilaian ulang aset tetap, melakukan laporan keuangan secara berkala,
kelengkapan dalam laporan keuangan serta cakupan pos-pos laporan posisi keuangan
dan laporan laba rugi tetapi memahami pencatatan keuangan secara berkala dan
sistematis berbasis akrual dengan lengkap dan tepat waktu yang diakui secara
menyeluruh di dalam laporan, pengakuan kewajiban serta pencatatan modal yang ada,
penghasilan yang diakui, pengakuan beban serta klarifikasinya secara rinci, pencatatan
dan pengukuran ulang kewajiban, memahami informasi kondisi keuangan dengan baik
yang berasumsi akan beroperasi secara lanjut karena kebijakan akuntansi yang
konsisten berupa pencatatan yang sederhana, informasi yang komparatif, memahami
penggabungan informasi ringkasan laporan keuangan dan laporan aktivitas walaupun
tidak sesuai dengan SAK ETAP, tidak melakukan penyusunan laporan posisi keuangan
dan laba rugi dan tidak melakukan laporan aktivitas berupa uang kost secara terpisah.