IMPLIKASI TARBIYAH RUHIYAH DALAM TAFSĪR MARĀH LĀBIT KARYA IMAM NAWAWI AL-BANTANI (1813-1897 M)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Wahab, Wahab
dc.contributor.advisor Syarif, Syarif
dc.contributor.advisor Yuliarto, Udi
dc.contributor.advisor Herlambang, Saifuddin
dc.contributor.author Sahrul, Sahrul
dc.date.accessioned 2025-01-09T00:57:43Z
dc.date.available 2025-01-09T00:57:43Z
dc.date.issued 2024-12-16
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/5642
dc.description.abstract SAHRUL NIM 2224100690: IMPLIKASI TARBIYAH RUHIYAH DALAM TAFSĪR MARĀH LĀBIT KARYA IMAM NAWAWI AL-BANTANI (1813-1897 M) Latar belakang penelitian ini adalah munculnya tawuran, Seks bebas, kriminalitas dan berbagai degradasi moral di kalangan generasi muda, yang menunjukkan belum berhasilnya pendidikan Islam di tingkat perguruan tinggi, lembaga pendidikan formal atau non-formal, juga pembinaan agama di masyarakat. Pendidikan agama yang seharusnya menjadi media pembinaan keimanan bagi generasi muda, sehingga mereka mempu menjaga diri dari berbagai pengaruh negatif perkembangan zaman dan kemajuan teknologi serta melahirkan akhlak yang mulia, belum bisa berbuat banyak seperti yang diharapkan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi konsep tarbiyah ruhiyah menurut Imam Nawawi al-Bantani, yang bermuara pada pendidikan hati. Juga menjabarkan beberapa komponen tarbiyah ruhiyah menurut Imam Nawawi al-Bantani, yang meliputi tujuan, materi dan metode tarbiyah ruhiyah. Dan juga melihat adanya implikasi tarbiyah ruhiyah terhadap pembinaan generasi muda, dalam tinjauan hakekat penciptaan manusia. Penelitian ini menggunakan metode library research (studi kepustakaan) dengan menelaah buku-buku, tulisan-tullisan dan berbagai literatur yang ada. Dan juga metode content analysis (kajian isi) sebagai metode penelitian yang menitik beratkan kepada analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep tarbiyah ruhiyah menurut Imam Nawawi al-Bantani adalah sebuah pendidikan jiwa manusia yang bermuara pada pendidikan hati, dengan target menumbuhkan dan menguatkan keimanan, melalui pendekatan dzikrullah secara luas, yang meliputi : Dzikir menyebut asma Allah, dzikir ibadah ‘ubudiyah dan dzikir amaliyah. Sedangkan komponen tarbiyah ruhiyah menurut Imam Nawawi al-Bantani meliputi : (1) Tujuan membentuk keimanan yang kuat dalam hati. (2) Materi terdiri dari sholat khusyu’, penjiwaan tadarus dan penjiwaan dzikir. (3) Metode : (a) Shalat khusyu’, meliputi shalat secara zhahiri (tata cara shalat yang benar, tepat waktu, berjama’ah di masjid, lengkapi dengan shalat-shalat sunah) dan bathini (Penjiwaan takbit, i’tidal dan salam; Penjiwaan gerakan shalat; Penjiwaan bacaan shalat). (b) Penjiwaan tadarus dengan tahapan meterjemahkan lafadz Alquran, mengikuti arti bacaan Alquran, mengikuti alur ayat Alquran, memaknai ayat-ayat Alquran, menvisualkan fenomena ayat Alquran, menghadirkan hati pada saat membaca Alquran.(c) Penjiwaan dzikir asma Allah dengan langkah menterjemahkan lafadz dzikir, mengikuti arti dzikir, memaknai arti dzikir, menvisualkan fenomena makna dzikir, menghadirkan hati pada saat berdzikir. Adapaun implikasi tarbiyah ruhiyah terhadap pembinaan generasi muda adalah Allah hadir dan menjadi raja dalam hati, mengendalikan hati dengan kekuatan iman, sehingga melahirkan amal perbuatan menjadi qur’ani serta mampu menghindari pengaruh buruk perkembangan zaman dan kemajuan teknologi. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN PONTIANAK en_US
dc.subject Tarbiyah en_US
dc.subject Ruhiyah en_US
dc.subject Marah Labid en_US
dc.title IMPLIKASI TARBIYAH RUHIYAH DALAM TAFSĪR MARĀH LĀBIT KARYA IMAM NAWAWI AL-BANTANI (1813-1897 M) en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account