Resepsi Dan Resiliensi Surau Sebagai Institusi Pendidikan Non Formal Masyarakat Muslim-Madura Di Siantan

Show simple item record

dc.contributor.advisor Ruslan, Ismail
dc.contributor.advisor Kurniawan, Syamsul
dc.contributor.advisor Maragustam, Maragustam
dc.contributor.advisor Erwin, Erwin
dc.contributor.author ULUM, M.RUSLAN AL
dc.date.accessioned 2024-12-05T10:49:04Z
dc.date.available 2024-12-05T10:49:04Z
dc.date.issued 2024-10-29
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/5494
dc.description.abstract M.RUSLAN AL ULUM (2022) Resepsi Dan Resiliensi Surau Sebagai Institusi Pendidikan Non Formal Masyarakat Muslim-Madura Di Siantan. Tesis: ke Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2024. Latar belakang penelitian ini adalah dikarenakan adanya keunikan pada surau AsSalam sebagai lembaga pendidikan non formal yang diresepsi dan diresiliensi oleh masyarakat Muslim-Madura di Siantan. Ia dapat bertahan di tengah modernisasi pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana masyarakat MuslimMadura di Siantan meresepsi surau sebagai lembaga pendidikan nonformal? (2) Bagaimana resiliensi surau sebagai institusi pendidikan nonformal masyarakat Muslim-Madura di Siantan? Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, mengacu pada penggunaan pada dua teori: (1) Teori resepsi Stuart Hall untuk melihat resepsi surau; (2) Teori fungsionalisme struktural Talcott Parsons untuk melihat resiliensi surau. Setting penelitian ini dilakukan di Gang Melati 1, Dharma Putra Dalam, Pontianak Utara. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan fokus penelitian, peneliti memilih teknik observasi, diperkuat dengan wawancara dan dokumentasi dalam pengumpulan data. Untuk teknik analisis data peneliti menggunakan empat teknik, yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Sedangkan teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah memperpanjang masa observasi, pengamatan terus-menerus, membercheck dan triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa surau dapat diterima dan bertahan sebagai lembaga pendidikan non formal pada kecenderungan masyarakat Muslim-Madura di Siantan. Resepsi masyarakat Muslim-Madura terhadap surau berada pada tiga: (1) posisi hegemoni dominan, masyarakat Muslim-Madura menerima sebutan surau sebagai tempat ibadah dan shalat; (2) posisi negosiasi, surau diterima karena fungsinya relatif sama dengan langgar sebagai tempat pendidikan dan legal kuasa; dan (3) posisi oposisi, adanya penyesuaian-penyesuaian makna antara surau dan langgar. Sementara resiliesnsi surau disebabkan oleh empat faktor: (1) Adaptasi. Surau mampu memaksimalkan potensinya untuk dapat bertahan. Kapasitas dan kualitas guru ngaji di surau berperan penting dalam hal ini; (2) Pencapaian Tujuan. Surau memiliki tujuan untuk dapat mengantarkan anak-anak Muslim-Madura melek Al-Qur’an dan hal ini sejalan dengan tujuan masyarakat Muslim-Madura menitipkan anak-anak mereka ke surau; (3) Integrasi. Surau mampu mengkordinir masyarakat Muslim-Madura untuk berperan aktif menjaga surau. Seperti masyarakat Muslim-Madura ikut berpartisipasi tenaga dan dana dalam kegiatan di surau; (4) Pemeliharaan Pola. Surau mampu mempertahankan dan memilihara pola-pola yang sedang berjalan dalam sistem masyarakat Muslim-Madura di Siantan. Seperti orang tua tetap mau mengantarkan anak-anak mereka ke surau untuk belajar ngaji. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN Pontianak en_US
dc.subject Resepsi en_US
dc.subject Resiliensi en_US
dc.subject Surau en_US
dc.subject Pendidikan en_US
dc.subject Muslim Madura en_US
dc.title Resepsi Dan Resiliensi Surau Sebagai Institusi Pendidikan Non Formal Masyarakat Muslim-Madura Di Siantan en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account