Abstract:
SITI AISYAH (11914029), Metode Pengasuhan Islami Keluarga Suku Madura di Desa Mekar Sari Kabupaten Kubu Raya; Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Program Studi Psikologi Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak 2024.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang: 1) Mengetahui bagaimana metode pengasuhan Islami Keluarga Suku Madura di Desa Mekar Sari Kabupaten Kubu Raya. 2) Mengetahui apa saja pendidikan yang diberikan dalam pengasuhan anak keluarga Suku Madura di Desa Mekar Sari Kabupaten Kubu Raya. 3) Mengetahui kendala apa saja yang dihadapi dalam pengasuhan Islami keluarga Suku Madura di Desa Mekar Sari Kabupaten Kubu Raya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan metode deskriptif. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah orang tua. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah buku, jurnal, skripsi, orang terdekat subjek. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini mengetahui bahwa: 1) Penerapan metode pengasuhan Islami keluarga Suku Madura di Desa Mekar Sari menggunakan lima metode, yaitu: metode keteladanan, metode dengan kebiasaan, metode nasehat, metode perhatian atau pengawasan dan metode hukuman. 2) Pendidikan yang diberikan orang tua pada anak-anaknya dalam pengasuhan Islami sesuai dengan nilai pendidikan Islam dalam surah Lukman. Para orang tua mengajarkan anak mengenai niali-nilai Islam berupa menanamkan keimanan atau keyakinan terhadap adanya Allah dan mengimani Rukun Islam dan Rukun Iman, berbakti pada orang tua, bersyukur atas segala yang Allah berikan, berbagi dengan orang lain, tolong menolong serta melakukan ibadah sebagai kewajiban yang harus dilakukan. Orang tua juga mengajarkan pendidikan akhlak pada anaknya dengan memberi nasehat atau mencontohkan tingkah laku sopan dan santun baik dalam perkataan ataupun perbuatan. 3) Kendala yang dialami para orang tua dalam pengasuhan Islami adalah anak yang kurang memperhatikan apa yang orang tua sampaikan atau contohkan hingga menguras tenaga dan kesabaran untuk menghadapi anak. Kendala selanjutnya adalah anak belum bisa membedakan mana kebiasan dan perbuatan yang baik dan mana yang buruk sehingga hal ini menyebabkan para orang tua merasa sulit dan harus berhati-hati ketika melakukan sesuatu, dikhawatirkan ada perbuatan yang kurang baik tanpa para orang tua sadari dan secara tidak langsung para anak menirunya. Pada saat menggunakan metode hukuman terkadang hanya memberikan efek jera sesaat sehingga orang tua kebingungan untuk memberikan hukuman seperti apa yang harus diberikan pada anak.