Abstract:
NUR IQLIMA YASIKA. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran SKI di Kelas IX MTsN 2 Pontianak. Program Studi
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2024.
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya faktor penyebab
kesulitan belajar yang dialami siswa sehingga mempengaruhi hasil belajar
siswa pada mata pelajaran SKI di kelas IX MTsN 2 Pontianak. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui: 1) Apa saja faktor penyebab kesulitan
belajar internal siswa pada mata pelajaran SKI di kelas IX MTsN 2
Pontianak, 2) Apa saja faktor penyebab kesulitan belajar eksternal siswa
pada mata pelajaran SKI di kelas IX MTsN 2 Pontianak.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi,
wawancara dan dokumentasi dengan penentuan informan menggunakan
teknik purposive sampling. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru
SKI dan siswa kelas IX MTsN 2 Pontianak. Teknik analisis data yang
digunakan adalah model interaktif B. Milles dan Huberman yaitu reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data yang
digunakan adalah teknik triangulasi dan member check.
Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa: 1) Faktor penyebab
kesulitan belajar internal siswa yaitu kurangnya konsentrasi dalam belajar,
siswa sering mengantuk dan capek, kurangnya kemampuan intelegensi atau
memahami materi yang lambat, kurangnya motivasi belajar, rendahnya
minat belajar dan kurangnya bakat siswa pada materi tertentu. 2) Faktor
penyebab kesulitan belajar eksternal siswa yaitu faktor orang tua yang
kurang dalam meluangkan waktu dan membantu siswa saat mengalami
kesulitan belajar, siswa kesulitan dalam mengklasifikasikan materi kerajaan
Islam di Indonesia dan daftar-daftar pondok pesantren, siswa kesulitan saat
presentasi, diskusi dan menyelesaikan tugas serta menerima materi yang
disampaikan, metode dan media pembelajaran yang kurang menarik,
suasana kelas yang terkadang ribut dan membosankan, bahan bacaan yang
kurang lengkap dan KKM yang sulit dicapai, faktor media sosial, kurang
bisa mengatur waktu untuk belajar, bermain dan beristirahat serta tempat
tinggal atau lingkungan tetangga yang terkadang kurang mendukung untuk
konsentrasi dalam belajar