Abstract:
MUHAMMAD RIZKY DARMAWAN. 11732018. Konseling Kelompok Dengan Teknik Behavior Contract Dalam Mengurangi Kebiasaan Merokok Bagi Mahasiswa. Skripsi: Program Studi Bimbingan Konseling Islam Fakultas Ushuluddin Adab Dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (Iain) Pontianak tahun 1146/2024.
Rokok menjadi ancaman yang terbesar bagi para mahasiswa. Dapat kita jumpai bahwa tidak sedikit mahasiswa yang merokok, baik pada lingkungan kampus maupun diluar kampus. Maraknya mahasiswa yang merokok menyebabkan rentannya mahasiswa terkena berbagai macam penyakit. Karena zat kimia masuk kedalam tubuh secara masif. Meningkatnya mahasiswa yang merokok disebabkan karena ajakan teman sebayanya. Sehingga ia tertantang untuk mencoba hingga akhirnya ketagihan. Tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui kondisi perokok sebelum treatmen konseling kelompok.2. Untuk mengetahui teknik penerapan behavioral contract pada mahasiswa perokok. 3. Untuk mengetahui hasil pre-test dan post- test konseling kelompok dengan teknik behavioral contract dalam mengurangi masalah merokok pada mahasiswa.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif (mixed method). melibatkan 5 orang mahasiswa. peneliti memberikan tindakan kepada 5 orang mahasiswa yang teridentifikasi tingginya intensitas merokok dengan memberikan layanan konseling kelompok menggunakan teknik behavioral contract sebagai upaya menurunkan kebiasaan merokok Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Siklus 1 merupakan pemberian tindakan pertama kepada subjek penelitian, dalam hal ini yaitu 5 orang mahasiswa.
Hasil penelitian didapatkan dengan dua proses yaitu siklus satu dan siklus dua melalui tahapan yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Tehnik konseling behavarior contract yang dilakukan berdampak pada penurunan kebiasaan merokok berat oleh ke lima mahasiswa. Mahasiswa mampu mengikuti jalannya proses konseling dengan baik sehingga memberikan jumlah penurunan keaktifan merokok melalui skor angket dan wawancara yang telah dilaksanakan, dengan jumlah hasil akhir sebagai berikut : WL skor siklus dua 48 dengan presentase 12% penurunan kebiasaan perokok berat. kedua SA memiliki penurunan menjadi 44 dengan presentase 8%. Ketiga SL siklus dua menjadi 40 dengan presentase 8% penurunan kebiasaan perokok berat. Keempat IM pada siklus dua 36 dengan presentase 10% penurunan kebiasaan perokok berat. Kelima HL di siklus dua menjadi 54 dengan presentase 12% penurunan kebiasaan perokok berat.